PROPOSAL ANALISIS RAGAM BAHASA
TINDAK TUTUR DAN PRINSIP KESANTUNAN
DALAM JUAL BELI BAJU ONLINE DI FACEBOOK: TINJAUAN PRAGMATIK
.
Melati
Putri Utami
A31012031
PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
|
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia
sebagai makhluk sosial memerlukan alat komunikasi antar sesama didalam
suatu lingkungan hidup untuk melakukan suatu hubungan atau interaksi. Banyak
cara yang dapat digunakan, tetapi yang paling sempurna adalah bahasa. Bahasa dan manusia merupakan dua hal
yang tidak dapat dipisahkan, dalam arti keduanya berhubungan erat. Bahasa
merupakan alat komunikasi yang paling penting bagi manusia karena dengan bahasa
manusia dapat mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran atau gagasannya. Agar
komunikasi dapat berlangsung dengan baik, manusia harus menguasai keterampilan
berbahasa.
Maksud dan
tujuan berkomunikasi didalam peristiwa tutur diwujudkan dalam sebuah kalimat.
Kalimat-kalimat yang diucapkan oleh seorang penutur dapat diketahui pembicaraan
yang diinginkan penutur sehingga dapat dipahami oleh pendengar atau mitratutur.
Akhirnya mitratutur akan menanggapi kalimat yang dibicarakan penutur. Misalnya,
dalam kalimat yang mempunyai tujuan untuk memberitahukan, kalimat yang
memerlukan jawaban, dan kalimat yang meminta lawan tutur untuk melakukan suatu
tindakan atau suatu perbuatan.
Dalam
transaksi jual beli, komunikasi yang baik akan menghasilkan transaksi yang baik
pula. Oleh sebab itu,
dibutuhkan pemahaman yang sama
akan makna tuturan baik dari
sang pembeli maupun
dari pihak penjual
sendiri. Diperlukan
penjelasan fungsional, eksplisit, dan kontekstual yang lazimnya
tidak terjangkau.
Tuturan yang dilakukan antara penjual dan pembeli dalam proses
jual beli baju online di facebook dapat tersampaikan melalui tindak
tutur yang mereka lakukan, sehingga dengan tindak tutur akan diketahui apakah
tuturan itu merupakan tuturan yang
mematuhi prinsip kesantunan
atau tuturan yang
melanggar prinsip kesantunan.
Setiap tuturan yang di sampaikan oleh penjual dan pembeli tidak selalu
sesuai dengan prinsip
kesantunan, karena ada
kalanya ketika bertutur
seseorang akan melanggar prinsip
kesantunan.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah bentuk
prinsip kesantunan baik
yang mematuhi maupun yang
melanggar antara penjual
toko baju online di facebook,
dengan calon pembeli dalam
transaksi jual beli online?
Tujuan Penelitian
Mendiskripsikan
bentuk prinsip kesantunan
baik yang mematuhi maupun yang melanggar
antara penjual toko
baju online di facebook, dengan
calon pembeli dalam transaksi jual beli online.
Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini
yaitu manfaat teoritis diantaranya hasil penelitian
ini memperkaya khasanah kajian atau analisis tindak tutur dan prinsip kesantunan dalam jual
beli online di facebook, menambah pengetahuan keanekaragaman mengenai tindak tutur dan prinsip kesantunan dalam
transaksi jual beli baju online di facebook. Manfaat Praktis diantaranya
untuk mengetahui analisis tindak tutur dan
prinsip kesantunan dalam jual beli online di facebook, untuk
menambah pengetahuan dan wawasan tentang
analisis tindak tutur
dan prinsip kesantunan dalam jual beli online di facebook
KAJIAN YANG RELEVAN
Dewi
(2013) mendeskripsikan kesantunan
bentuk tindak tutur , kesantunan fungsi, serta bentuk
penyimpangan prinsip kesantunan tindak tutur remaja anak multietnis
di lingkungan sekolah, dengan
pengambilan sampel di Sekolah Jembatan
Budaya dan SMP
Soverdi Tuban. Dengan hasil
kesantunan bentuk tindak tutur bermodus
deklaratif, interogatif, dan
imperatif. Kesantunan fungsi tuturan
remaja , yaitu
fungsi makro dan fungsi
mikro. Penyimpangan prinsip kesantunan
tuturan yaitu penyimpangan
prinsip kesantunan maksim kebijaksanaan, penerimaan, kemurahan, dan
kecocokan.
Saputra. (2012). mendeskripsikan teknik-teknik motivasi yang diterapkan, wujud imperatif tuturan guru
untuk memotivasi siswa, dan tingkat kesantunan imperatif
tuturan guru. Penelitian
ini menggunakan rancangan deskriptif
kualitatif. Hasil penelitian ini,
yaitu (1) teknik-teknik motivasi yang
diterapkan guru adalah
pernyataan penghargaan secara
verbal, memanfaatkan kewibawaan guru
secara tepat, menggunakan
materi yang dikenal siswa
sebagai contoh dalam
belajar, mengembangkan persaingan
dengan diri sendiri, memberi
kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum,
menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal
yang telah dipelajari sebelumnya, menggunakan nilai
ulangan sebagai pemacu
keberhasilan; (2) wujud
imperatif tuturan guru
untuk memotivasi siswa adalah wujud
imperatif permintaan, wujud imperatif
bujukan, wujud imperatif
persilaan, wujud imperatif
ajakan, wujud imperatif larangan,
wujud imperatif mengizinkan, wujud imperatif suruhan, dan wujud imperatif imbauan;
dan (3) tingkat
kesantunan imperatif tuturan
guru untuk memotivasi siswa
adalah dari 38 tuturan, 36 atau 95% tuturan santun, 1 atau 2,5% tuturan kurang
santun, dan 1
atau 2,5% tuturan
tidak santun. Oleh
karena itu, penulis berharap
agar guru bahasa
Indonesia di SMP
Negeri 1 Singaraja menerapkan kesantunan
imperatif untuk memotivasi
siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia sesuai dengan
hasil dan pembahasan penelitian ini.
Hidlir
(2013) menganalisis dan mendeskripsikan jenis,
macam, dan fungsi tindak tutur yang digunakan para
pengawas dalam supervisi akademik pada guru SMA di Kabupaten Lombok
Timur. Data dianalisis dengan
teknik deskriptif
kualitatif.Hasilnya menunjukkan
bahwa tindak tutur
dalam kegiatan supervisi akademik pada guru SMA di Kabupaten
Lombok Timur menyimpulkan tiga hal sebagai temuan, yakni: (1)
jenis tindak tutur yang meliputi tindak
tutur langsung, tidak
langsung, literal, tidak literal, langsung literal, langsung tidak
literal, tidak langsung literal, dan
tidak langsung tidak literal
dan yang paling
dominan digunakan peserta
tutur adalah tindak tutur
langsung; (2) macam tindak tutur yang meliputi tindak
lokusi, ilokusi, dan perlokusi
dengan tindak lokusi
sebagai tindak yang
paling dominan muncul pada
ujaran-ujaran para peserta; dan
(3) fungsi tindak
tutur yang meliputi fungsi
direktif, komisif, ekspresif, representatif,
dan deklarasi dengan
fungsi direktif yang
paling dominan muncul dalam ujaran para peserta tutur.
Andriyanto
(2013) mengetahui (1) bentuk tuturan imperatif
bahasa Indonesia dalam interaksi guru-siswa di SMP Negeri 1 Sumenep, (2)
jenis-jenis tuturan imperatif bahasa Indonesia dalam interaksi guru-siswa di
SMP Negeri 1 Sumenep, (3) pesan tuturan imperatif bahasa Indonesia dalam
interaksi guru-siswa di SMP Negeri 1 Sumenep. Jenis tuturan imperatif langsung
dan tidak langsung menjadi pilihan penutur dalam interaksi guru-siswa di
sekolah.Terdapat tiga belas pesan tuturan imperatif yang muncul dalam interaksi
guru-siswa di sekolah di antaranya adalah perintah, suruhan, permintaan,
permohonan,desakan, bujukan, imbauan, persilaan, ajakan, permintaan izin,
larangan, harapan, dan anjuran.
Saifudin
(2013) mengidentifikasi (1) wujud implikatur dari tuturan Jokowi dalam talkshow Mata Najwa,
(2) wujud strategi kesantunan positif
yang terdapat dalam tuturan Jokowi di talkshow Mata Najwa, (3) wujud bahan ajar
yang dikembangkan dari implikatur dan kesantunan positif dalam pembelajaran
bahasa Indonesia di SMK. Wujud
tuturan Jokowi dalam talkshow
Mata Najwa pertama mengandung beberapa
implikatur antara lain: mempengaruhi, menolak, meyakinkan,
menyindir, memerintah, melarang, mengancam, mengklarifikasi, dan mengeluh.
Kedua,wujud kesantunan positif dari
tuturan Jokowi dalam acara Mata
Najwa menggunakan sebelas strategi:
kesamaan melalui praanggaban, penanda solidaritas kelompok, pemagaran
opini, rasa optimistik, kelakar, melibatkan mitra tutur, mengulang sebagian
tuturan, pujian dan
merendahkan diri, menghindari
ketidaksetujuan, memberi tawaran, dan memperhatikan kebutuhan mitra tutur.
Ketiga, temuan ini dapat diimplementasikan pada mata pelajaran Bahasa
Indo-nesia kelas 10 SMK.
Yahidi
(2012) menggambarkan bentuk tindak tutur direktif, prinsip
kesantunan, dan konteks pidato anak-anak untuk orang tua dalam Bahasa Mandailing.
Data dari penelitian ini adalah percakapan pidato langsung antara anak dan
orang tuanya. Sumber data dalam penelitian ini adalah anak-anak dan mereka
orang tua adalah penduduk asli daerah. Data dikumpulkan dengan menggunakan
teknik rekaman dan lembar observasi (pengamatan) dan teknik ditulis sebagai
teknik canggih, kemudian ditranskrip dan dianalisis. Temuan penelitian meliputi
tiga aspek, yaitu (1) bentuk tindak
tutur direktif pidato yang digunakan oleh anak-anak kepada orang tua mereka
dalam Bahasa Mandailing adalah memberitahu, menunjukkan, mengajar, tantangan, dan memohon, (2) prinsip
kesantunan linguistik yang digunakan oleh anak-anak kepada orang tua mereka
dalam Bahasa Mandailing adalah kemurahan
hati, perjanjian, kebijaksanaan, dan pujian, dan (3) konteks pidato bertindak
dalam penggunaan maksim oleh anak-anak kepada orang tua mereka di Mandailing
pepatah bahasa kemurahan hati kemungkinan besar akan digunakan untuk tujuan
mengatakan.
Montalu.
(2013). mengetahui: (1) kesantunan
bentuk tuturan imperatif secara
verbal dan nonverbal,
(2) prinsip kesantunan
tuturan imperatif secara
verbal dan nonverbal,
(3) bentuk penyimpangan prinsip
kesantunan verbal dan
nonverbal pada tuturan
imperatif dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMP
Pangudi Luhur Ambarawa
Jawa Tengah. Subjek
penelitian dalam penelitian
ini adalah siswa
dan guru bahasa
Indonesia di SMP Pangudi Luhur Ambarawa. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif. Data penelitian
dikumpulkan dengan menggunakan metode
observasi. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa: (1)
terdapat kesantunan bentuk tuturan imperatif secara verbal dan nonverbal pada
proses pembelajaran, (2) terdapat prinsip
kesantunan tuturan imperatif
secara verbal dan
nonverbal pada proses pembelajaran, (3)
terdapat penyimpangan prinsip kesantunan
verbal dan nonverbal pada tuturan
imperatif dalam proses pembelajaran.
Rahardi.
(1999) mengidentifikasi empat pemarkah kesantunan linguistic ( linguistic
politeness) tuturan imperative dalam bahasa Indonesia. Keempat pemarkah
tersebut adalah(1) panjang pendek tuturan, (2) urutan tutur, (3) intonasi dan
isyarat kinesik, (4) ungkapan-ungkapan penanda kesantunan. Sedikitnya terdapat
10 macam ungkapan pemarkah yang dapat menentukan kesantunan linguistic tuturan
imperative dalam bahasa Indonesia. Pemarkah-pemarkah kesantuna lingyistik
tuturan imperatif tersebut adalah tolong, mohon, silakan, mari, biar, ayo,
coba, harap, hendak dan sudikiranya/ sudilah kiranya.
Raharyono.
(2005). “Reformasi Total”, demikianlah sebuah slogan yang dihadirkan dalam
wacana publik pada masa pascaorde baru. Kecaman, keluhan, atau kemarahan itu
pun hadir di berbagai media wacana, baik dalam dialog formal maupun informal.
Pada masa pascaorde baru, memori yang ada pada masyarakat adalah memori tentang
peristiwa-peristiwa yang tidak terkendali. Memori itu kemudian
terrepresentasikan dalam wacana yang berbunyi “Reformasi yang kebablasan”.
Sebuah kata, frasa, serta kalimat pada dasarnya berpotensi menampilkan makna
referensial maupun kontekstual. Secara pragmatis, sebuah kata, frasa, atau
kalimat memiliki kemungkinan untuk menyatakan maksud kearifan atau maksud
ketidakarifan. Ketidakarifan – yang dimaksudkan dalam penelitian ini -
merupakan tindakan pelanggaran terhadap etika dan etiket yang berlaku di
masyarakat. Bagaimana mewacanakan gerakan reformasi secara arif? Perlukah
memanfaatkan kosakata ketidakarifan secara produktif dalam wacana publik?
Siapakah yang bertanggung jawab dalam menumbuhkembangkan kearifan masyarakat?
Kearifan dalam bahasa tidak berkaitan dengan tindakan manipulatif dalam
penyampaian informasi. Kearifan dalam bahasa berkaitan dengan strategi
pemilihan satuan-satuan bahasa. Kearifan adalah tanggung jawab bersama. Bahasa
yang arif tidak akan hadir secara menyeluruh jika pihak-pihak terkait dan
segala peristiwa yang dihasilkannya tidak menuju ke kearifan. Kearifan tidak
memperdebatkan tuntutan hak dan kebebasan berwacana.
Anggraini
(2005) Mendiskripsikan wujud
kesantunan pemakaian tuturan imperatif bahasa Jawa dialek Surabaya sangat
dipengaruhi oleh ketidaklangsungan sebuah tuturan yang jealas-jelas memiliki
tingkat kesantunan lebih tinggi jika dibandingkan dengan tuturan langsung. Hal
ini dapat pula dicermati melalui perubahan tuturan imperatif, dari konstruksi
imperatif menjadi konstruksi tuturan non imperatif. Pada akhirnya, wujud
kesantunan pemakaian tuturan imperatif dalam bahasa jawa dialek Surabaya ini
dapat diidentifikasi melalaui faktor penentu (panjang pendek tuturan, urutan
tutur, intonasi dan isyarat kinesik, serta ungkapan-ungkapanya.
LANDASAN
TEORI
Pragmatik
Yule
(1996:3), misalnya, menyebutkan empat definisi pragmatik, yaitu (1)
bidang yang mengkaji makna pembicara; (2) bidang yang mengkaji makna menurut
konteksnya; (3) bidang yang melebihi kajian tentang makna yang diujarkan,
mengkaji makna yang dikomunikasikan atau terkomunikasikan oleh pembicara; dan
(4) bidang yang mengkaji bentuk ekspresi menurut jarak sosial yang membatasi
partisipan yang terlibat dalam percakapan tertentu.
Pragmatik
adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal
yaitu bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan didalam komunikasi(Wijana dan
Rohmadi 2009:4).
Berdasarkan
pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pragmatik adalah cabang
dari ilmu linguistik yang berkaitan dengan makna antara penutur dan mitra tutur
yang dikaitkan dengan konteks situasi masyarakat disekelilingnya.Ditinjau dari
segi ilmu pragmatik, penelitian ini menganalisis tindak tutur direktif dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia.
Prnsip Kesantunan Menurut
Leech
Prinsip kesantunan menurut Leech (1993)
menyangkut hubungan antara peserta komunikasi, yaitu penutur dan pendengar.
Oleh sebab itulah mereka menggunakan strategi dalam mengajarakan suatu tuturan
dengan tujuan agar kalimat yang dituturkan santun tanpa menyinggung
pendengar.Prinsip kesantunan adalah peraturan dalam percakapan yang mengatur
penutur (penyapa) dan petutur (pesapa) untuk memperhatikan sopan santun
dalam percakapan. Secara lengkap Leech (1983:132 dalam Rustono,1999:65)
mengemukakan prinsip kesantunan yang meliputi enam maksim. Maksim-maksim
tersebut menganjurkan agar kita mengungkapkan keyakinan-keyakinan dengan sopan
dan menghindari ujaran yang tidak sopan. Maksim-maksim ini dimasukkan ke dalam
kategori prinsip kesopanan. Dari prinsip-pinsip tersebut, terdapat empat maksim
yang melibatkan skala-skala berkutub dua, yakni skala untung-rugi dan skala
puji-kecaman. Keempat maksim tersebut adalah maksim kebijaksanaan, maksim
kedermawanan, maksim penghargaan, dan maksim kesederhanaan. Sedangkan dua
maksim lainya (maksim mufakat dan maksim simpatisan) melibatkan skala-skala
yang hanya satu kutubnya, yaitu skala kesepakatan dan skala simpati. Walaupun
antara skala yang satu dengan yang lain ada kaitannya, setiap maksim berbeda
dengan jelas, karena setiap maksim mengacu pada sebuah skala penilaian yang
berbeda dengan skala penilaian maksim-maksim lainnya.
Maksim Kebijaksanaan
Buatlah kerugian orang lain sekecil
mungkin, dan buatlah keuntungan orang lain sebesar mungkin (Leech diterjemahkan
oleh Oka, 1993: 27). Gagasan dasar maksim kebijkasanaan dalam prinsip
kesantunan adalah bahwa para peserta pertuturan hendaknya berpegang pada
prinsip untuk selalu mengurangi keuntungan dirinya sendiri dan memaksimalkan
keuntungan pihak lain dalam kegiatan bertutur. Orang bertutur yang berpegang
dan melaksanakan maksim kebijaksanaan akan dapat dikatakan sebagai orang
santun. Leech (dalam Wijana, 1996) mengatakan bahwa semakin panjang tuturan
seseorang semakin besar pula keinginan orang itu untuk bersikap sopan kepada
lawan bicaranya. Demikian pula tuturan yang diutarakan secara tidak langsung
lazimnya lebih sopan dibandingkan dengan tuturan yang diutarakan secara
langsung.
Contoh :
Tuan rumah : “Silakan
makan saja dulu, nak! Tadi kami sudah mendalui.
”Tamu :“Wah, saya jadi tidak enak, Bu."
Di dalam tuturan
tersebut, tampak dengan sangat jelas bahwa apa yang dituturkan si Tuan Rumah
sungguh memaksimalkan keuntungan sang Tamu.
Maksim Kedermawanan atau
Kemurahan/Penerimaan
Dengan Maksim kedermawanan atau maksim
kemurahan hati, para peserta pertuturan diharapkan dapat menghormati orang
lain. Penghormatan terhadap orang lain akan terjadi apabila orang dapat
mengurangi keuntungan bagi dirinya sendiri dan memaksimalkan keuntungan bagi
pihak lain.
Contoh :
Anak kos A : “Mari saya
cucikan baju kotormu. Pakaianku tidak banyak kok yang kotor”
Anak kos B: “Tidak usah,
kak. Nanti siang saya akan mencuci juga kok.”
Dari tuturan tersebut, dapat dilihat
dengan jelas bahwa Anak kos A berusaha memaksimalkan keuntungan pihak lain
dengan cara menambahkan beban bagi dirinya sendiri. Hal itu dilakukan dengan
cara menawarkan bantuan untuk mencucikan pakaian kotornya si B.
Maksim Penghargaan
Kurangi cacian pada orang lain, tambah
pujian pada orang lain. (Leech diterjemahkan oleh Oka, 1993: 27). Di dalam
maksim penghargaan dijelaskan bahwa seseorang akan dapat dianggap santun
apabila dalam bertutur selalu berusaha memberikan penghargaan kepada pihak
lain. Dengan maksim ini, diharapkan agar para peserta pertuturan tidak saling
mengejek, saling mencaci, atau saling merendahkan pihak lain. Peserta tutur
yang sering mengejek peserta tutur lain di dalam kegiatan bertutur akan
dikatakan sebagai orang yang tidak sopan. Dikatakan demikian karena tindakan
mengejek merupakan tindakan tidak menghargai orang lain.
Contoh:
Dosen A : “Pak, aku tadi
sudah memulai kuliah perdana untuk kelas Business English.”
Dosen B : “Oya, tadi
aku mendengar Bahasa Inggrismu bagus sekali.”
Pemberitahuan yang disampaikan dosen A
terhadap rekan dosennya pada contoh di atas ditanggapi dengan sangat baik
bahkan disertai dengan pujian dari dosen B.
Maksim Kesederhanaan atau Kerendahan Hati
Kurangi pujian pada diri sendiri,
tambahi cacian pada diri sendiri (Leech diterjemahkan oleh Oka, 1993: 27). Di
dalam maksim kesederhanaan atau maksim kerendahan hati, peserta tutur
diharapkan dapat bersikap rendah hati dengan cara mengurangi pujian terhadap
dirinya sendiri. Orang akan dikatakan sombong dan congkak hati jika di dalam
kegiatan bertutur selalu memuji dan mengunggulkan dirinya sendiri. Dalam
masyarakat bahasa dan budaya Indonesia, keserderhanaan dan kerendahan hati
banyak digunakan sebagai paremeter penilaian kesantunan seseorang.
Contoh :
Ibu A : “Nanti ibu
yang memberikan sambutan dalam rapat Dasa Wisma ya.”
Ibu B : ”
Waduh..nanti grogi aku.”
Dalam contoh di atas ibu B tidak
menjawab dengan: “Oh, tentu saja. Memang itu kelebihan saya.” Ibu B mengurangi
pujian terhadap dirinya sendiri dengan mengatkan: ” Waduh..nanti grogi aku.”
Maksim Mufakat/Kecocokan
Kurangi ketidaksesuaian antara diri
sendiri dengan orang lain. Tingkatkan persesuaian antara diri sendiri dengan
orang lain (Leech diterjemahkan oleh Oka, 1993: 27). Maksim permufakatan
seringkali disebut dengan maksim kecocokan (Wijana, 1996: 59). Di dalam maksim
ini, ditekankan agar para pererta tutur dapat saling membina kecocokan atau
kemufakatan di dalam kegiatan bertutur. Apabila terdapat kemufakatan atau
kecocokan antara diri penutur dan mitra tutur dalam kegiatan bertutur,
masing-masing dari mereka akan dapat dikatakan bersikap santun.
Contoh :
Guru A : “Ruangannya
gelap ya, Bu.”
Guru B : “Ya. Saklarnya
mana ya?”
Pada contoh di atas, tampak adanya
kecocokan persepsi antara Guru A dan B bahwa ruangan tersebut gelap. Guru B
mengiyakan pernyataan Guru A bahwa ruangan gelap dan kemudian mencari saklar
yang memberi makna perlu menyalakan lampu agar ruangan menjadi terang.
Maksim Simpati
Maksim ini diungkapkan dengan tuturan
asertif dan ekspresif. Di dalam maksim kesimpatian, diharapkan agar para
peserta tutur dapat memaksimalkan sikap simpati antara pihak yang satu dengan
pihak lainnya. Jika lawan tutur mendapatkan kesuksesan atau kebahagiaan,
penutur wajib memberikan ucapan selamat. Bila lawan tutur mendapat kesusahan,
atau musibah penutur layak berduka, atau mengutarakan bela sungkawa sebagai tanda
kesimpatian.
Contoh :
Aji : “Jo, nenekku
meninggal.”
Jojo
:“Innaillahiwainnaillahi rojiun. Ikut berduka cita y”
METODE PENELITIAN
Objek penelitian adalah unsur-unsur yang bersama-sama
dengan sasaran penelitian membentuk data dan konteks data (sudaryanto,
1993:30). ). Sedangkan objek dari penelitian ini adalah tindak tutur
dan prinsip kesantunan dalam jual beli baju online di facebook.
Data merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap
penelitian, oleh karena itu, berbagai hal yang merupakan bagian dari
keseluruhan pengumpulan data harus benar-benar dipahami oleh seorang peneliti
(Sutopo, 2002: 47). Data penelitian yang
digunakan oleh penulis adalah
tuturan yang mengandung
tindak tutur dan
prinsip kesantunan antara penjual dan pembeli dalam
transaksi jual beli
baju online di facebook.
Menurut Sudaryanto (1993:33), sumber data merupakan
bagian mentah data yang dalam bentuk
konkret tampak sebagai
segenap tuturan. Sumber
data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
laman web facebook, yang menampilkan tuturan jual beli
online.
Dalam penelitian ini tehnik
pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan tehnik simak dan catat. Teknik simak dan
catat dalam penelitian
ini dilakukan dengan memperhatikan penggunaan
bahasa dalam tuturan
yang digunakan di
facebook toko online. Dilanjutkan dengan mentranskripsikan tuturan-tuturan yang terdapat pada kolom komentar jual beli online di facebook. Proses transkripsi data dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara
mengakes laman facebook
yang menampilkan tuturan jual
beli online dan kemudian disalin
dalam mickrosoft word dan kemudian
dilanjutkan dengan analisis data.
Analisis data
adalah satu kegiatan
dalam penelitian yang dimaksudkan untuk mengorganisasikan data
yang diperoleh dalam penelitian agar lebih
mudah dibaca dan diinterpretasikan. Pekerjaan
analisis data dalam hal ini adalah
mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan
kode, dan mengategorikannya
(Moleong, 1996:103). Analisis data dalam
hal ini menggunakan metode kualitatif yaitu data yang diperoleh dikelompokan
kedalam beberapa kategori yang telah ditentukan. Setelah data terkumpul
kemudian dianalisis dengan menggunakan metode padan intralingual. Metode padan
intralingual adalah metode analisis dengan menghubung-bandingkan unsure-unsur
yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam
beberapa bahasa yang berbeda. (Mahsun, 2005:18)
Tahap akhir dalam penelitian ini
adalah penyajian hasil analisis data dengan metode penyajian informal dan
formal. Penyajian hasil analisis data secara formal adalah penyajian hasil
analis data berupa perumusan dengan
tanda dan lambang. Selain penyajian
analisis formal, penulis
juga menggunakan penyajian
hasil analisis data informal
yaitu mendeskripsikan hasil analisis data dengan kata-kata biasa untuk
menjelaskannya agar mudah dipahami.
ANALISIS DATA
Prinsip kesantunan dalam jual beli baju online di
facebook terdiri dari lima maksim yaitu maksim kerendahan hati, maksim
kesepakatan, maksim kearifan, maksim pujian, dan maksim kedermawanan.
1.1 Maksim kerendahan
hati
Pada penelitian prinsip kesantunan dalam jual beli baju
online di facebook terdapat 8 data yang menunjukan maksim kerendahan hati.
1) Deviinissa :maaf
sist klau onkir k daerah kerrawang kecamatan klari brph?
Ancien Shop Fans :KLARI
REG 9rb
2) Lya Angelya : klau
org komen atau nya kx gx prnh di reken tow
Ancien shop : hi sis, pasti dibalas satu persatu ya.
Karena kami melayani banyak dari inbox, bbm, sms, whatsapp dan line. Mohon
kesabaranya.
3). Chaiiankzxs
Kamhue Salawasna : itu celana lepis yg warna item berapah low
celna lepis kodok beraph.
Ancien Shop : mohon sebutkan nama baju yg tertera ya sis,
spy tidak salah info nya.
4). Ningsih :mb baju
ini ukuran paling besar apa mb? Soalnya beratku 60kg. ada ukuran yang muat g mb
Ending Bunda Khanza :nama kontak khanza olshop..minat
stok brg di rumah
Okta
Mega Paulina: Acc pin say aku minat jadi ressel nama kontakku Meme..maksh
5). Sheyla Agustina :tolong harganya ikut di cantumkan di iklan
dong
Nonaa Dhiiaa :
harganya brap?
6). Krist Love Krist : kecewa…ternyata gk resleting
dpn..padahal rencana buat busui
Gamis Terbaru
:barang yang mb terima kesalahn dr producen yg lainya emang pakai
resleting depan
7). Onetea Zhukha : mb ini warna lain ad g yg ini cerah bgt kuning emas gt
Gamis Terbaru : bukan kuning tapi putih broken White
baca di keterangan
8).
Defia Eka : mau tanya
donk, resi utk orderan hari rabu johartun chasanah 020189612389 koq ga bisa
dicek y? soalnya sampai hari ini blm nyampe. Terimakasih
Calista Grosir : tnya admin mba takutnya admin nya
salah kasi resi
Pada data 1 terdapat maksim
kerendahan hati. Hal itu dapat dilihat pada tuturan maaf sist klau onkir k daerah kerrawang kecamatan klari brph? pada
tuturan tersebut terdapat maksim kerendahan hati untuk memohon maaf kepada
penjual untuk mengetahui ongkir ke daerah kerrawang.
Pada data 2 terdapat
pematuhan maksim kerendahan hati. Pematuhan dilakukan oleh Ancien Shop pada
tuturan “hi sis, pasti pasti dib alas satu persatu ya. Karena kami melayani
banyak dari inbox, bbm, sms, whatsapp dan line. Mohon kesabaranya”. Maksud pada
tuturan tersebut baha penjual meminta kepada pembeli untuk bersabar jika tidak
dikomen, dan trmasuk maksim kerendahan hati.
Pada data 3 terdapat maksim
kerendahan hati. Hal itu dapat dilihat pada tuturan “mohon sebutkan nama baju
yg tertera ya sis, spy tidak salah info nya” pada tuturan tersebut terdapat maksim kerendahan hati untuk
memohon kepada pembeli agar menyenutkan nama baju.
Pada data 4 terdapat maksim
kerendahan hati.Pematuhan maksim kerendahan
hati terjadi karena
pembeli berusaha merendahkan
dirinya sendiri. Tuturan
penjual yang menunjukkan
pematuhan terhadap maksim
kerendahan hati adalah
“mb baju ini ukuran paling besar apa mb? Soalnya beratku 60kg. ada
ukuran yang muat g mb” Tuturan tersebut termasuk
dalam tindak tutur
asertif „memberitahu‟.
Pada data 5 terdapat maksim
kerendahan hati. Hal itu dapat dilihat pada tuturan “tolong harganya ikut di cantumkan di iklan dong” pada tuturan tersebut terdapat maksim
kerendahan hati untuk meminta tolong kepada penjual agar mencantumkan harganya.
Tuturan pada data 6 “barang
yang mb terima kesalahn dr producen yg lainya emang pakai resleting depan”
merupakan maksim kerendahan hati bahwa penutur merendahkan dirinya sendiri
Tuturan pada data 7 yang
dituturkan oleh penjual termasuk maksim kerendahan hati, karena penjual
membenarkan apa yang dituturkan pembeli. Tuturan pada data 8 “tnya admin mba
takutnya admin nya salah kasi resi” terdapat maksim kerendahan hati. Maksud
tuturan yang dituturkan penjual kepada pembelit untuk menanyakan langsung
kepada admin
2.1
Maksim Kesepakatan
Berdasarkan penelitian prinsip kesantunan dalam jual beli
baju online di facbook terdapat 7 data yang menunjukan maksim kesepakatan.
1) Resmha Pessegk :
mbag tolong innite pinqu yha 53edaaa6 resmha collection. Makasih
Anargya Olshop :
Ok all yg blm di app tunggu yaaa
2) Bruang Manok :
pm peple…ke ada design lain lg
Baju Tidur Seksi :
Boleh PM (facebook Message) akmi utk pertanyaan/order
3) Mahda Rissavan :saya
berniat jd reseller sdh saya invite nama Dennik
Anargya Olshop :
Ok all yg blm app di tunggu ya
4) Nurpaiga Us :
bisa reseller enggak?
Jilbab Model :
bisa sist, silakan inbox langsung
5) Arum Bule :
klo mau bli dmna ya tmpatnya?
Jilbab Model :
arum bule bandung sist pesan bisa langsung telp/sms”
6) Anargya Olshop :
invite pin kami yaa2b277f99 oke?
Riendha Herdawati :
ok
7) Nte Ingge :
bisa melalui buka lapak ndak mbak
Gamis Terbaru Murah: ga bisa
Pada data 1 “Ok all yg blm
di app tunggu yaaa” tuturan yang dituturkan Anargya Olshop terdapat maksim kesepakatan.
Pematuhan maksim kesepakatan terjadi antara penjual dan pembeli.
Pada data 2 “Boleh PM
(facebook Message) akmi utk pertanyaan/order” tuturan tersebut terdapat maksim
kesepakatan antara penjual dan pembeli, bahwa penjua membolehkan pembeli untuk
PM.
Pada data 3 “Ok all yg blm
di app tunggu yaaa” tuturan yang dituturkan Anargya Olshop terdapat maksim
kesepakatan. Pematuhan maksim kesepakatan terjadi antara penjual dan pembeli.
Pada data 4 “bisa sist,
silakan inbox langsung” tuturan tersebut terdapat maksim kesepakatan antara
penjual dan pembeli. Kesepakatan itu terjadi karena pembeli ingin menjadi
reseller dan penjual mengiyakan kepada konsumen.
Pada data 5 “arum bule
bandung sist pesan bisa langsung telp/sms” terdapat maksim kesepakatan. Hal ini
dapat dilihat antara penjual dan pembeli bahwa jika mai pesan bdata 6isa
langsung tlfn/sms.
Pada “ invite pin kami yaa2b277f99 oke?” terdapat maksim kesepakatan..
maksim kesepakatn terjadi antara penjual dan pembeli. Penjual menyarankan
untyuk invite pinya dan pembeli, siap untuk invit.
Pada data 7 “bisa melalui
buka lapak ndak mbak” tuturan yang dituturkan Nte Ingge termasuk maksim
kesepakatan. Tuturan tersebut ditujukan kepada penjual bahwa tidak bisa untyk
buka lapak.
3.1
Maksim Kearifan
Berdasarkan penelitian prinsip kesantunan dalam jual beli
baju online di facebook terdapat 5 data yang menunjukan maksim kearifan.
1) Rosnanyanti Kencana: yg ninja ama antem ada ga ya…
1qJilbab
Model : ninja antem ada, tapi g
ada pet nya, nuhhijab, klo mau sist, silakan inbox. Makasih.
2) Octa Amaliza Icha :
nih dimn jilbab atau jilbanya sist?
Jilbab Model :
kami dibandung sist, silakn mau order model apa dan warna apa?
3) Sri wahyuni :
kok gk up load resi lagi ya sist…di aplikasi juga gk da
Calista Grosir :ya
mb sayanya ga smpet nanti senin mulai shere resi lagi udah 2 hari admi 1 dan 2
ga masuk sakit
4) Windya Ayuni :
Admin, sy order via web td siang utk system dropship, sudah konfirmasi k admin
6 sesuai format tp qo belum ada jawaban yaa…apa saya order ulang melalui sms
saja? Atau nunguu jawaban sms konfirmasi dr admin 6?
5) Friesly Triasmiralfi :
warnanya apa aja sist
Pada data 1 terdapat maksim kearifan. Hal ini dapat
dilihat pada tuturan “ninja antem ada, tapi g ada pet nya, nuhhijab, klo mau
sist, silakan inbox. Makasih”.tuturan tersebut termasuk maksim kearifan karena
tuturan tersebut memberikan pilihan kepada pembeli, jika minat silakn inbox.
Pada data 2 tuturan yang dituturkan jilbab model “kami
dibandung sist, silakn mau order model apa dan warna apa?”. Tuturan tersebut
termasuk maksim kearifan, karena tuturan tersebut seakan-akan memberikan
pilihan untuk order baju model apa dan arna apa sehingga bisa memilih.
Tuturan yang dituturkan pada data 3 termasuk maksim
kearifan karena penutur membuat keraguan orang lain sekecil mungkin dan membuat
keuntungan orang lain sebesar mungkin, keraguan tersebut dibuat oleh penjual
bahwa dia lupa untuk shere resi.
Tuturan yang dituturkan oleh Windya Ayuni dengan Calista
Grosir terdapat maksim kearifan, karena tuturan tersebut seakan-akan memberikan
pertanyaan kepada penjual unutuk memberitahukan apakah orderanya sudah
dikonfirmasi apa belum.
Pada data 5 terdapat maksim kearifan. Hal ini dapat
dilihat pada tuturan “warnanya apa sist” tuturan tersebut seakan-akan
memberikan pilihan warna apa saja yang masih ada.
4.1 Maksim Pujian
Pada penelitian prinsip kesantunan dalam jual beli baju
online di facebook terdapat 3 data yang menunjukan maksim pujian.
1) Risky Handayani :
bagus jga tuh oper oll nya
Ancien Shop : jika mau pesan silahkan cantumkan No
hp+NAMA+ ALAMAT+NAMA BAJU+mau lewat BRI/ BNI/ BCA/ MANDIRI?
2) Yuna Chienyunyu Valios :bagus
yang ini msh order
Ancien
Shop Fans :masi ada
3) Calista Grosir :
bukan biru mba tp hitam
Estie
Marfuati : keren yang
merah
Pada data 1 terdapat pematuhan
maksim pujian, terutama
pematuhan terhadap submaksim
kedua yaitu penutur memuji orang lain
sebanyak mungkin. Pematuhan
dilakukan oleh Yuna Chienyunyu Valios (pembeli) dan
pujian tersebut ditujukan kepada
Ancien shop Fans (penjual).
Pematuhan dapat dilihat
pada tuturan “baguss :D”.
Tuturan tersebut merupakan penanda
lingual tindak tutur ekpresif „memuji‟. Maksim pujian dalam
ilokusi ekspresif dan asertif.
Pada data 2 terdapat
pematuhan terhadap maksim kesepakatan, khususnya submaksim pertama yaitu
usahakan ketaksepakatan antara diri dan lain terjadi sesedikit mungkin. Pematuhan maksim kesepakatan dituturkan oleh
penjual, yaitu pada tuturan “ok all yg blm di app tunggu yaaa”
Pada data 3 yang dituturkan
oleh Estie terdapat maksim pujian bahwa penutur memuji “ keren yang merah”
5.1
Maksim Kedermawanan
Berdasarkan penelitian prinsip kesantunan dalam jual beli
baju online di facebook terdapat 2 data yang menunjukan maksim kedermawanan.
1) Devvi Bhawell :
aku mau pesen itu
Ancien Shop Fans : jika mau pesan, cantumkan No HP, Nama +
alamat……
2) Nengqtungqal :
cara psen nya gmna sih, gada respon
Calista Grosir :
direspon dijam kerja ya mba Senin-Sabtu 08.00-16.00”
Pada data
9 terdapat pematuhan
terhadap maksim kedermawanan yaitu submaksim pertama
dengan membuat keuntungan diri
sendiri sekecil mungkin.
Pematuhan terlihat pada
tuturan Ancien Shop Fans : jika mau pesan, cantumkan No HP,
Nama + alamat……
Tuturan yang dituturkan oleh
Calista Grosir “direspon dijam kerja ya mba Senin-Sabtu 08.00-16.00” tuturan
tersebut terdapat maksim kedermawanan karena tuturan tersebut memberitahuka
kepada pembeli bahwa akan direspon pada
jam kerja.
SIMPULAN
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa prinsip
kesantunan yang terdapat dalam jual beli baju online di facebook terdiri dari
lima maksim, yaitu maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, maksim kearifan,
maksim pujian, dan maksim kedermawanan. Dari kelima maksim tersebut data yang
paling banyak adalah maksim kerendahan hati sebanyak 8 data. Kemudian diurutan
berikutnya yaitu maksim kesepakatan sebanyak 7 data, maksim kearifan sebanyak 5
data, maksim pujian sebanyak 3 data dan maksim kedermawanan sebanyak 2 data.
DAFTAR PUSTAKA
Anargya
Olshop. 2015. “Koleksi Baju Harga Grosir Jual Eceran”. http: //m. facebook.com. Diakses pada 30 Maret 2015.
Ancien
Shop Fans. 2015. “Koleksi Baju Harga Grosir”. http: //m. facebook.com. Diakses pada 30 Maret 2015.
Andriyanto. 2013. “Bentuk Tuturan Imperatif
Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep”. Jurnal Penelitian Humoniora. Vol. 1 No.
1, maret 2013. hlm 9-15. http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ /article/view/24029. Diakses 11 Maret 2015.
Anggraini,
bea. 2005. “Faktor-faktor Penanda
Kesantunan Tuturan Imperatif dala Bahasa Jawa Dialek Surabaya: Analisis
Pragmatik”. Humaniora. Vol. 17 No. 1. Februari 2005. Hlm 67-77.
Dewi, kusuma; Suandi; Marta. 2013. “Tuturan Remaja Di
Kalangan Pelajar Anak Multietnis (Indonesia- Asing) Pada Awasta Se-kecamatan
Kuta, Bandung: Sebuah Kajian Kesantunan dalam Tindak Tutur”. e-jurnal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha. Vol. 2 No. 2 tahun 2013.http://scholar.google.com/scholar?.
Diakses 11 Maret 2015.
Hidlir, Lalu Muhammad; Sunandi; Putrayasa.
2013. “Tindak Tutur Pengawas dalam Kegiatan Supervisi Akademik pada Guru SMA Di
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012/2013. e-Journal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 2 No.2 Tahun
2013. http://jurnalilmiahscholar.google.com/scholar?. Diakses 12 Maret 2015.
Leech,
Geoffrei. 1995. Penterjemah MD. D. Oka. Prinsip-prinsip
Pragmatik. Jakarta: Unversitas Indonesia.
Mahsun.
2005. Metodologi Penelitian Bahasa:
Tahapan Strategi, Metode dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Moleong.
1996. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Moleong,
Lexy T. 2006. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Montolalu, I N; Suandi; I M. Sutama.2013. “Kesantunan
Verbal dan Non Verbal Pada Tuturan Imperatif
dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMP Pangudi Luhur Ambarawa Jawa
Tengah”. e-Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 2 No.2 Maret 2013. Hlm 55.
Rahardi, Kunjana. “Imperatif dalam Bahasa
Indonesia: Penanda-penanda Kesantunan Linguistiknya”. Humaniora. Vol 14 No. 11 Mei-Agustus 1999.
Raharyono.
Irzanti; Ratnawati; Dwi. 2005. “Kearifan dalam Bahasa Sebuah Tinjauan Pragmatik
Terhadap Profil Kebahasaan Media Masa Pascaorde Baru”. Makarya Sosial Humaniora, Vol. 9 No 2, Desember 2005: 46-56.
Saifudin, Zain. 2013. “Implikatur dan
Kesantunan Jokowi dalam Talkshow Mata Najwa dan Implemenatsinya Sebagau Bahan
Ajar Bahasa Indonesia.’’ Jurnal
Penelitian Humaniora. Vol. 14 No. 1 Februari 2013:
55-70.http://publikasiilmiah.ums.ac.id/e. Diakses 12 Maret 2015.
Saputra Wayan Gede Mega; Nengah; Wayan. “Kesantunan
Imperatif Tuturan Guru Untuk Memotivasi Siswa dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia Di Kelas VII SMP Negeri 1 Singaraja”. e-Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha. Vol. 2
No. 1 Tahun 2014. http://scholar.google.com/scholar? Diakses 11 Maret
2015.
Silvy
Olshop. 2015. “Gamis dan Produk Kesehatan”. http: //m. facebook.com. Diakses pada 30 Maret 2015.
Sudaryanto.
1993. Metode dan Aneka Tehnik Analisis
Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana Universty Press.
Sutopo, HB. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapanya dalam
Penelitian. Surakarta: University Sebelas Maret Press.
Wijana, dan Muhammad Rohmadi. 2009. Analisis Wacana Pragmatik (Kajian Teori dan Analisisnya).
Surakarta: Yuma Pustaka.
Wijana,
I Dewa Putu. 1996. Dasar-Dasar
Pragmatik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Yahidi; Novia; Ngusman.2012. “Kesantunan
Mandaling dalam Tindak Tutur Direktif Anak Kepada Orang Tuanya Di Nagari Ujung
Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesi., Vol. 1 No. 1
September 2012; Seri B 87 – 166. http://publikasiilmiah.ums.ac.id/e.
Diakses 12 Maret 2015.
Yule,
George.2006. Pragmatik.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Lampiran
Data
1) Deviinissa :maaf
sist klau onkir k daerah kerrawang kecamatan
klari brph?
Ancien Shop Fans :KLARI
REG 9rb
2) Lya Angelya : klau
org komen atau nya kx gx prnh di reken tow
Ancien shop : hi sis, pasti dibalas satu persatu ya.
Karena kami melayani banyak dari inbox, bbm, sms, whatsapp dan line. Mohon
kesabaranya.
3). Chaiiankzxs
Kamhue Salawasna : itu celana lepis yg warna item berapah low
celna lepis kodok beraph.
Ancien Shop : mohon sebutkan nama baju yg tertera ya sis,
spy tidak salah info nya.
4). Ningsih :mb baju
ini ukuran paling besar apa mb? Soalnya beratku 60kg. ada ukuran yang muat g mb
Ending Bunda Khanza :nama kontak khanza olshop..minat
stok brg di rumah
Okta
Mega Paulina: Acc pin say aku minat jadi ressel nama kontakku Meme..maksh
5). Sheyla Agustina :tolong harganya ikut di cantumkan di iklan
dong
Nonaa Dhiiaa :
harganya brap?
6). Krist Love Krist : kecewa…ternyata gk resleting
dpn..padahal rencana buat busui
Gamis Terbaru
:barang yang mb terima kesalahn dr producen yg lainya emang pakai
resleting depan
7). Onetea Zhukha : mb ini warna lain ad g yg ini cerah bgt kuning emas gt
Gamis Terbaru : bukan kuning tapi putih broken White
baca di keterangan
8).
Defia Eka : mau tanya
donk, resi utk orderan hari rabu johartun chasanah 020189612389 koq ga bisa
dicek y? soalnya sampai hari ini blm nyampe. Terimakasih
Calista Grosir : tnya admin mba takutnya admin nya
salah kasi resi
8) Resmha Pessegk :
mbag tolong innite pinqu yha 53edaaa6 resmha collection. Makasih
Anargya Olshop :
Ok all yg blm di app tunggu yaaa
9) Bruang Manok :
pm peple…ke ada design lain lg
Baju Tidur Seksi :
Boleh PM (facebook Message) akmi utk pertanyaan/order
10) Mahda Rissavan :saya
berniat jd reseller sdh saya invite nama Dennik
Anargya Olshop :
Ok all yg blm app di tunggu ya
11) Nurpaiga Us :
bisa reseller enggak?
Jilbab Model :
bisa sist, silakan inbox langsung
12) Arum Bule :
klo mau bli dmna ya tmpatnya?
Jilbab Model :
arum bule bandung sist pesan bisa langsung telp/sms”
13) Anargya Olshop :
invite pin kami yaa2b277f99 oke?
Riendha Herdawati :
ok
14) Nte Ingge :
bisa melalui buka lapak ndak mbak
Gamis Terbaru Murah: ga bisa
15) Rosnanyanti Kencana: yg ninja ama antem ada ga ya…
1qJilbab
Model : ninja antem ada, tapi g
ada pet nya, nuhhijab, klo mau sist, silakan inbox. Makasih.
16) Octa Amaliza Icha :
nih dimn jilbab atau jilbanya sist?
Jilbab Model :
kami dibandung sist, silakn mau order model apa dan warna apa?
17) Sri wahyuni :
kok gk up load resi lagi ya sist…di aplikasi juga gk da
Calista Grosir :ya
mb sayanya ga smpet nanti senin mulai shere resi lagi udah 2 hari admi 1 dan 2
ga masuk sakit
18)
Windya Ayuni : Admin, sy order via web td siang utk
system dropship, sudah konfirmasi k admin 6 sesuai format tp qo belum ada
jawaban yaa…apa saya order ulang melalui sms saja? Atau nunguu jawaban sms
konfirmasi dr admin 6?
Friesly Triasmiralfi :
warnanya apa aja sist
19) Risky Handayani :
bagus jga tuh oper oll nya
Ancien Shop : jika mau pesan silahkan cantumkan No
hp+NAMA+ ALAMAT+NAMA BAJU+mau lewat BRI/ BNI/ BCA/ MANDIRI?
20) Yuna Chienyunyu Valios :bagus
yang ini msh order
Ancien
Shop Fans :masi ada
21) Calista Grosir :
bukan biru mba tp hitam
Estie
Marfuati : keren yang
merah
22) Devvi Bhawell :
aku mau pesen itu
Ancien Shop Fans : jika mau pesan, cantumkan No HP, Nama +
alamat……
23) Nengqtungqal :
cara psen nya gmna sih, gada respon
Calista Grosir :
direspon dijam kerja ya mba Senin-Sabtu 08.00-16.00”
24) Anargya Olshop :
invite pin kami yaa2b277f99 oke?
Riendha Herdawati :
ok
25) Nte Ingge :
bisa melalui buka lapak ndak mbak
Gamis Terbaru Murah: ga bisa
26) Nurpaiga Us :
bisa reseller enggak?
Jilbab Model :
bisa sist, silakan inbox langsung
27) Arum Bule :
klo mau bli dmna ya tmpatnya?
Jilbab Model :
arum bule bandung sist pesan bisa langsung telp/sms”
28) Anargya Olshop :
invite pin kami yaa2b277f99 oke?
Riendha Herdawati :
ok
29) Nte Ingge :
bisa melalui buka lapak ndak mbak
Gamis Terbaru Murah: ga bisa
30) Arum Bule :
klo mau bli dmna ya tmpatnya?
Jilbab Model :
arum bule bandung sist pesan bisa langsung telp/sms