Saterdag 27 Junie 2015

analisis kesalahan berbahasa pada soal lks smp


ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SOAL LKS SMP KELAS VII TAHUN AJARAN 2015/2016 TERBITAN TIM
Isnaini Desiana Sari, Ike Widyastuti , Melati Putri Utami, Eri Endah Saputri          
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2015

ABSTRAK













PENDAHULUAN
Bahasa merupakan alat komunikasi dalam sehari-hari, baik digunakan dalam kegiatan masyarakat ataupun dalam kegiatan belajar mengajar. Bahasa kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar dalam mebuat soal ataupun dalam bahasa yang dipakai oleh guru yang mengajar apalagi berhubungan dengan pelajaran bahasa Indonesia. Bahasa lisan atau tulisan dapat dipaparkan dalam bentuk kata atau kalimat, karena hal tersebut apabila kita tidak jeli dalam penggunaan bahasa maka kita tidak akan menggunakan bahasa tersebut dengan baik. Banyak ditemukan kesalahan dalam penggunaan kata atau kalimat dalam pembelajaran ataupun dalam pembuatan soal sebagai penunjang pembelajaran.
Dari penjabaran diatas akan ada kaitannya dengan analisis kesalahan berbahsa. Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa, yang meliputi: kegiatan mengumpulkan sampel kesalahan, mengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam sampel, menjelaskan kesalahan tersebut, mengklasifikasi kesalahan itu, dan mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan itu (Tarigan, Djago dan Lilis dalam Setyawati, 2010: 16). Analisis kesalahan menurut Setyawati 2010:16 merupakan sebuah proses yang didasarkan pada analisis kesalahan orang yang sedang belajar dengan objek ( yaitu bahasa) yang sudah ditargetkan. Kesalahan yang ada pada soal-soal kelas VII semester gasal akan dianalisis agar kita mengetahui sampaimana tingkat pemahaman dan ketelitian seorang penulis dan editor. Adapun kesalahan yang akan dianalisis  sesuai dengan data yang didapat.
Pada penelitian ini akan berkaitan juga dengan evaluasi yang berguna untuk mempertinggi hasil pelajaran.  Karena itu evaluasi tak dapat dipisahkan dari belajar dan mengajar. Akan tetapi ada evaluasi yang baik, ada pula yang buruk. Evaluasi adalah bagian yang hakiki dari usaha mengajar. Mengetes, menulis, memberi angka, membuat laporan adalah alat-alat evaluasi yang harus digunakan untuk mengakibatkan hasil belajar yang lebih baik. Sering evaluasi dianggap terpisah dari hal belajar, yaitu sekedar memberikan gambaran tentang kesanggupan anak. Itu penting akan tetapi, yang lebih penting lagi ialah menggunakan evaluasi sebagai suatu alat untuk mengusahakan agar anak-anak belajar dengan lebih baik. Murid sendiri harus turut secara aktif dalam evaluasi. Dialah orang yang utama yang menilai pekerjaannya sendiri, sebab dialah yang harus belajar dan mempertinggi hasil belajarnya berdasarkan evaluasi itu (Nasution dan Mursell, 2006: 100-101).

Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai kesalahan berbahasa pada soal LKS  SMP kelas VII tahun ajaran 2015/2016 penerbit TIM, serta menganalisis dan mengidentifikasi butir soal LKS kelas VIII berdasarkan kesalahan berbahasa.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut muncul dua masalah yang akan dibahas.
1.      Bagaimana bentuk kesalahan yang ada dalam soal lks kelas VII semester gasal kurikulum k.13?
2.      Bagaimana bentuk benar dari kesalahan soal yang ada dalam LKS Kelas VII Semester Gasal K.13?
Tujuan dalam penelitian ini ada dua yaitu
1.      Mendiskripsikan bentuk kesalahan dari soal yang ada dalam LKS Kelas VII Semester Gasal.
2.      Mengklarifikasi bentuk benar dari kesalahan soal LKS Kelas VII Semester Gasal.

Dalam penelitian ini memiliki dua manfaat diantaranya manfaat praktis dan manfaat teoritis. Adapun manfaat teoritis yaitu ; (a) Memberikan informasi mengenai pentingnya soal latihan yang ada dalam LKS sebagai evaluasi hasil pembelajaran siswa setiap selesai pembelajaran. (b) Memberikan wawasan ilmu pengetahuan dan untuk koreksi selanjutnya lembar kegiatan siswa yang akan dicetak.
Sedangkan untuk manfaat praktis, yaitu; (a) Hasil penelitian tersebut dapat memberikan inspirasi dan menjadi refrensi bagi pembaca dan penul lainnya. (b)  manfaat lainnya yaitu untuk mengevaluasi soal yang disediakan dalam LKS agar penggunaan bahasa lebih diperhatikan lagi. (c) penelitian ini juga dapat menjadi khasanah penelitian mengenai analisis butir soal dalam lks kelas VII semester gasal.
Landasan Teori
Dalam landasan teori ini akan dipaparkan beberapa teori yang akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan bentuk salah dan menganalisis data tersebut.
Berdsarkan permendiknas RI No 46 tahun 2009(dalam EYD) tanda garis miring dipakai didalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam 2 tahun tawim atau tahun ajaran. Kesalahan penggunaan huruf miring menurut Markhamah (2014:95)  merupakan kesalahan dalam menuliskan kata atau komponen kalimat yang seharusnya digunakan huruf miring, tetapi digunakan huruf tegak atau sebaiknya: komponen yang seharusnya digunakan huruf tegak, tetapi digunakan huruf miring.
Kesalahan kalimat tidak bersubjek dan tidak berpredikat atau kalimat bunting, merupakan kalimat yang tidak boleh diawali oleh kata-kata tertentu. Menurut Nanik (2010:80)  Sesuai dengan kaidah bahasa indoensia, kalimat tunggal tidak boleh diwali oleh kata-kata karena, sehingga, apabila, agar, seperti, walaupun, jika, dan konjungsi yang.
Berdasarkan permendiknas RI No 46 tahun 2009(dalam EYD) kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertma kata pada awal kalimat. Menurut EYD tahun 2012 halaman (2012: 23) huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsure-unsur nama diri geografi. Kalimat yang mengandung kata yang mubazir menurut Markhamah dan Atiqa (2010: 148) adalah kalimat yang berlebih-lebihan sehingga mengakibatkan tidak hemat, sia-sia, dan tidak berguna. Penggunaan kata mubazir adalah penggunaan kata-kata yang tidak diperlukan dalam satu kalimat. Artinya jika kata mubazir itu dihilangkan dan tidak digunkan dalam kalimta, makna kalimat itu tidak akan berubah.
Sufik menurut Yakub (2012:46) adalah imbuhan yang melekat dibelakang bentuk dasar atau kata dasar. Sufik disebut juga imbuhan akhir atau disebut akhiran saja. Kesalahan kata depan di, ke dan dari terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali, jika, beberapa gabungan kata yang sudah padu benar, seperti kepada dan dari pada. Kata di dan ke sering ditulis serangkai dengan nomina dibelakangnya. Oleh karena itu, penulisan seperti itu melanggar kaidah ejaan. Kata-kata tersebut harus dituliskan terpisah karena merupakan kata depan.
Kalimat berstruktur tidak baku menurut Markamah (2014:138) merupakan suatu kalimat yang susunanya tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan, dikatakan kalimat yang berstruktur tidak baku, karena struktur kalimatnya menyimpang dengan struktur yang terdapat pada bahasa Indonesia.


Penelitian yang Relevan
Ariningsih,Sumarwati, Saddhono (2012) mendeskripsikan: (1) kesalahan bahasa Indonesia dalam karangan eksposisi siswa kelas X, (2) penyebab kesalahan, dan (3) upaya yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk meminimalkan kesalahan berbahasa tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan sampel karangan siswa SMA Negeri 1 Karanganyar dan SMA Negeri Kebakkramat. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang meliputi empat komponen, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut (1) kesalahan bahasa yang sering terjadi dalam karangan siswa dibagi menjadi empat kesalahan: kesalahan ejaan, kesalahan diksi, kesalahan kalimat, dan kesalahan paragraf.(2) kesalahan bahasa yang sering terjadi dalam karangan eksposisi siswa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: penguasaan bahasa siswa kurang, kurangnya contoh dari guru, pengaruh bahasa asing, kurangnya latihan menulis, dan kurangnya waktu menulis. (3) upaya untuk mengurangi kesalahan berbahasa dalam karangan eksposisi siswa antara lain yaitu: meningkatkan penguasaan kaidah bahasa siswa, memperbanyak latihan mengarang, menerapkan teknik koreksi yang tepat, dan melaksanakan pembelajaran menulis dengan pendekatan proses. Persamaan dalam penelitian Ariningsig dengan penelitian yang kami teliti yaitu sama-sama meneliti kesalahan berbahasa dalam soal-soal. Sedangkan perbedaannya terletak pada kajian yang kami teliti. Penelitian Ariningsih meneliti kesalahan ejaan, kesalahan diksi, kesalahan kalimat, dan kesalahan paragraf sedangkan dalam penelitian kami yaitu kesalahan kesalahan penulisan kesalahan huruf miring, kesalahan kata baku, kesalahan tanda garis miring, kesalahan kata depan di, penggunaan kalimat efektif, kesalahan huruf capital, kesalahan sufiks, penulisan kata mubazir, kemudian kesalahan kalimat tidak bersubjek dan tidak berpredikat

Tirtantining (2013) mendeskripsi bentuk-bentuk kesalahan berbahasa Jawa yang terdapat pada soal-soal ulangan akhir semester gasal SD Negeri se-Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013 ditinjau dari tataran-tataran linguistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kesalahan berbahasa (pendekatan teoritis) dan pendekatan kualitatif deskriptif (pendekatan metodologis). Sumber data penelitian yang digunakan yaitu naskah soal-soal ulangan akhir semester gasal mata pelajaran bahasa Jawa SD Negeri se-Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kesalahan berbahasa Jawa pada soal-soal ulangan akhir semester gasal SD Negeri se-Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013 terdapat pada tataran linguistik fonologi, morfologi, sintaksis (frasa, klausa, kalimat), dan semantik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, saran yang bisa diberikan yaitu bagi guru maupun tim penyusun soal agar lebih memperhatikan kaidah kebahasaan dalam penyusunan soal. Selain itu, hendaknya ada penelitian lainnya mengenai penelitian kesalahan berbahasa Jawa pada soal-soal ulangan akhir semester (UAS) dengan dengan sudut pandang yang berbeda oleh peneliti. Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama meneliti kesalahab pada soal-soal. Perbedaan dalam penelitian Tirtantining dengan penelitian kami yaitu penelitian Tirtantining mengkaji kesalahan berbahasa Jawa yang terdapat pada soal-soal ulangan akhir semester gasal SD Negeri se-Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013 ditinjau dari tataran-tataran linguistik sedangkan dalam penelitian kami yaitu meneliti kesalahan berbahasa pada soal lks SMP kelas VII tahun ajaran 2015/2016.

Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analisis kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang telah di alaminya oleh subjek penelitian, misalnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik, dan dengan vara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2007: 6). Oleh karena itu, bentuk penelitian yang dipakai yaitu penelitian deskriptif, adalah penelitian yang menggunakan uraian kata-kata dengan mendeskripsikan hasil analisis. Objek penelitian ini adalah soal LKS SMP Kelas VII Semester gasal Tahun ajaran 2015/2016. Data dalam penelitian ini adalah bentuk kesalahan dari soal LKS SMP Kelas VII Semester Gasal Tahun ajaran 2015/2016.
Teknik pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh data yang dapat diolah menjadi suatu data yang dapat disajikan sesuai dengan yang dihadapi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengamatan dari sebuah dokumen, yaitu dokumen soal LKS SMP Kelas VII Semester Gasal Tahun ajaran 2015/2016. Teknik analisis data dalam penelitian ini diawali dengan mempelajari data yaitu setiap soal dalam tugas mandiri ataupun dalam latihan uji kemampuan , kemudian dianalisis setiap kesalahannya sesuai dengan teori yang ditemukan.
Hasil dan Pembahasan
1.      Kesalahan Penulisan
Pada penulisan soal yang ada dalam LKS ini ditemukan banyak kesalahan diantaranya kesalahan dalam pengetikan atau penulisan. Dalam kesalahan tersebut terkadang disebabkan karena adanya peran editor yang kurang berperan baik dalam mengedit bentuk dari pengetikan tersebut. Selain ini, kemungkinan juga dapat disebabkan karena adanya kurang telitinya bagian pengetikan sehingga mengalami kesalahan.
(1)   Sepandai-pandai topeng meloncat akhirnya jatuh juga. Arti dari pribahsa tersebut adalah…. (bentuk benar)
a.       Sama-sama mengerjakan sesuatu pekerjaan apapun resikonya
b.      Seperti padi kian berisi kian merunduk
c.       Memikul dibahu menjunjung dikepala
d.      Sepandai-pandai orang menyembunyikan kejahatan pasti ketahuan juga
 (1a) Sepandai-pandai topeng meloncat akhirnya jatuh juga. Arti dari peribahasa tersebut adalah…. (bentuk salah)
a.       sama-sama mengerjakan sesuatu pekerjaan apapun resikonya
b.      seperti padi kian berisi kian merunduk
c.       memikul dibahu menjunjung dikepala
d.      sepandai-pandai orang menyembunyikan kejahatan pasti juga ketahuan juga
Analisis :
Kesalahan pada data di atas termasuk kesalahan pada penulis, seharusnya penggunaan huruf kapital  dalam pilihan ganda menggunakan huruf kecil. Hal itu dikarenakan jawabannya merupakan satu kalimat atau lanjutan dari kalimat sebelumnya.

(2)   Menjalankan ajaran agama masing-masing …. Sungguh-sungguh. Kata penghubung yang tepat untuk melengkapinya adalah…
a.       Dari                       b. Pada  
c. Dengan                    d. Untuk
(2a) Menjalankan ajaran agama masing-masing …. sungguh-sungguh. Kata penghubung yang tepat untuk melengkapinya adalah…
a.       dari            b. pada
 c. dengan         d. untuk
            Analisis :
Kesalahan pada data diatas termasuk kesalahan pada penulis, seharusnya penggunaan huruf kapital  dalam pilihan ganda menggunakan huruf kecil.

(3)   Kata yang dicetak tebal pada kalimat berikut ini adalah kata berimbuhan, kecuali…
a.       Sesuatu yang harus dilompati adalah kotak-kotak yang digambar di atas tanah atau lantai semen.
b.      Gacuk adalah benda pipih yang dilemparkan ke setiap kotak.
c.       Serunya anak-anak bermain ingkling hingga kini masih dapat ditemui di beberapa kampong di Jogjakarta
d.      Setiap peserta berlomba untuk menjadi orang pertama yang berhasil melemparkan gacuk kesemua kotak.
 (3a) Kata yang dicetak tebal pada kalimat berikut ini adalah kata berimbuhan, kecuali
a.       sesuatu yang harus dilompati adalah kotak-kotak yang digambar di atas tanah atau lantai semen.
b.      gacuk adalah benda pipih yang dilemparkan ke setiap kotak.
c.       serunya anak-anak bermain ingkling hingga kini masih dapat ditemui di beberapa kampong di Jogjakarta
d.      setiap peserta berlomba untuk menjadi orang pertama yang berhasil melemparkan gacuk kesemua kotak.
Analisis :
Kesalahan itu terjadi karena kesalahan seorang penulis, seharusnya pada awal kalimat menggunakan huruf kecil. Walaupun jawaban itu berupa satu kalimat akan tetapi dalam pilihan ganda penggunaan huruf depan harus menggunakan huruf kecil.
(4)   Kalimat di bawah ini yang tidak bisa mendapat imbuhan –i adalah…
a.       Ayah membeli kopi di warung
b.      Ida membayar makanan teman-temannya
c.       Bagi pengendara harus patuh lalu lintas
d.      Hani menulis buku harian barunya
 (4a) Kalimat di bawah ini yang tidak bisa mendapat imbuhan –i adalah…
a.       ayah membeli kopi di warung
b.      Ida membayar makanan teman-temannya
c.       bagi pengendara harus patuh lalu lintas
d.      Hani menulis buku harian barunya
Analisis :
Kesalahan pada data diatas termasuk kesalahan pada penulis, seharusnya penggunaan huruf kapital  dalam pilihan ganda menggunakan huruf kecil.


(5)   Jelaskan pribahasa berikut!
a.       Ada gula ada semut
b.      Besar pasak daripada tiang
c.       Tong kosong berbunyi nyaring
(5a) Jelaskan peribahasa berikut!
a.       Ada gula ada semut
b.      Besar pasak daripada tiang
c.       Tong kosong berbunyi nyaring
Analisis :
Dari data tersebut mengalami adanya kesalahan penulisan dimana seorang editor kurang jeli dalam mengedit soal yang sudah berbentuk ketikan. Pada data tersebut kata pribahasa tidak tepat yang tepat adalah peribahasa.
2.      Kesalahan Huruf Miring
Huruf miring digunakan dalam sebuah kalimat, akan tetapi dalam kesaahan ini ditemukan bahwa huruf miring tidak digunakan dengan semestinya. Data yang diperoleh kesalahan huruf miring sebagai berikut :
                         
(1)   Kalimat nomor 5 dapat dirumuskan menjadi X=Y.X adalah benda yang diidentifikasikan dan Y adalah definisinya. Sementara itu, = adalah kata kerja penghubung seperti adalah, ialah, merupakan, termasuk, atau digolongkan. (Bentuk salah)
(1a) Kalimat nomor 5 dapat dirumuskan menjadi X=Y.X adalahbenda yang diidentifikasikan dan Y adalah definisinya. Sementara itu, = adalah kata kerja penghubung seperti adalah, ialah, merupakan, termasuk, atau digolongkan. (bentuk benar)
Analisis
Berdasarkan data  di atas terdapat kesalahan penggunaan huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Kesalahan itu terjadi pada kata “seperti adalah, ialah, merupakan, termasuk, atau digolongkan” seharusnya kata tersebut dicetak miring untuk menegaskan.

(2)   Pada teks model berjudul “Tari Hodoq” ditemukan beberapa konjungsi, yaitu, dan, tetapi, sehingga. Konjungsi dan digunakan untuk menambah deskripsi, konjungsi tetapi digunakan untuk memperlawankan unsur deskripsi, dan konjungsi sehingga dugunakan untuk menghubungkan sebab dan akibat unsur deskripsi. Untuk lebih memahami konjungsi tersebut, lakukanlah tugas berikut! (bentuk salah)
(2a) Pada teks model berjudul “Tari Hodoq” ditemukan beberapa konjungsi, yaitu, dan, tetapi, sehingga. Konjungsi dan digunakan untuk menambah deskripsi, konjungsi tetapi digunakan untuk memperlawankan unsur deskripsi, dan konjungsi sehingga dugunakan untuk menghubungkan sebab dan akibat unsur deskripsi. Untuk lebih memahami konjungsi tersebut, lakukanlah tugas berikut!
            Analisis :
Berdasarkan data di atas terdapat kesalahan penggunaan huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Kesalahan itu terjadi pada kata “yaitu, dan, tetapi, sehingga” seharusnya kata tersebut dicetak miring untuk menegaskan.

(3)   Setelah memahami penggunaan konjungsi tersebut, buatlah deskripsi bagian dan kejadian dengan menggunakan konjungsi dan, tetapi, atau sehingga!(bentuk salah)

(3a) Setelah memahami penggunaan konjungsi tersebut, buatlah deskripsi bagian dan kejadian dengan menggunakan konjungsi dan, tetapi, atau sehingga.
Analisis :
Berdasarkan data di atas terdapat kesalahan penggunaan huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Kesalahan itu terjadi pada kata “dan, tetapi, atau sehingga.” seharusnya kata tersebut dicetak miring untuk menegaskan.

(4)   Mendikbud M Nuh berpendapat, tidak banyak negara memiliki situs seperti Sangiran yang menggambarkan evolusi manusia lebih dari 1,5 tahun terakhir, mulai temuan fosil Homo erectus, hingga Homo sapiens, atau manusia modern. Ada 100 individu Homo erectus.(bentuk salah)

 (4b) Mendikbud M Nuh berpendapat, tidak banyak negara memiliki situs seperti Sangiran yang menggambarkan evolusi manusia lebih dari 1,5 tahun terakhir, mulai temuan fosil Homo Erectus, hingga Homo Sapiens, atau manusia modern. Ada 100 individu Homo Erectus

Analisis :
Berdasarkan data di atas termasuk kesalahan penggunaan huruf miring dalam cetakan yang dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia.  Kesalahan itu terdapat pada kata “Homo erectus,  Homo sapiens, atau Homo erectus” seharusnya kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia ditulis menggunakan huruf miring.
3.      Kesalahan Tanda Garis Miring
Penggunaan tanda garis miring dipakai didalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam 2 tahun tawim atau tahun ajaran.

(1)   Bersama kelompokmu kenailah bagian teks yang berisi identifikasi, klasifikasi/ definisi, dan deskripsi bagian! Tuliskan bagian-bagian teks itu dan tunjukan pada guru untuk dievaluasi! (bentuk salah)
(1a) Bersama kelompokmu kenailah bagian teks yang berisi identifikasi, klasifikasi atau  definisi, dan deskripsi bagian! Tuliskan bagian-bagian teks itu dan tunjukan pada guru untuk dievaluasi! (bentuk benar)
Analisis :
Berdasarkan data di atas terdapat kesalahan penggunaan tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam 2 tahun tawim atau tahun ajaran. Kata “klasifikasi/ definisi” seharusnya tanda garis miring ditulis dengan kata atau pada kata klasifikasi atau definisi.
(2)   Buatlah cerita/pengalamanmu dalam bentuk buku harian! (bentuk salah)
(2a) Buatlah cerita atau pengalamanmu dalam bentuk buku harian! (bentuk benar)
Analisis :
Berdasarkan data di atas terdapat kesalahan penggunaan tanda garis miring dipakai di dalam kata cerita/pengalaman, seharusnya penulisan yang benar cerita atau pengalaman tidak dicetak miring.
4.      Kesalahan Huruf Kapital
Berdasarkan permendiknas RI No 46 tahun 2009 (dalam EYD) kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertma kata pada awal kalimat. berdasarkan EYD tahun 2012 halman (2012: 23) huruf capital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi.
(1)   Tarian ini sarat dengan unsur magis dipimipin oleh seorang pawang yang menyediakan sesaji kepada dewi padi dan sang pencipta alam semesta (Bentuk Salah)
(2)   Wilayah paling timur di Indonesia ini merupakan salah satu daerah yang memiliki… yang sangat beragam dengan nilai keunikannya yang khas.
(3)   Hutan Sancang merupakan hutan alami, dan terletak di bagian selatan kabupaten Garut (berbatasan dengan kabupaten Tasikmalaya) tepatnya di Desa Sancang Kecamatan CIbalong dan memiliki luas 2.157 ha.
(4)   Perambahan hutan trsebut telah menurunkan tingkat dan kualitas lingkungan hutan Sancang dan menyebabkan kerusakan yang cukup serius. Kualitas lingkungan dan kebersihannya pun masih terjaga, walaupun di bagian timur yaitu di pesisir pantai, terdapat pondok nelayan yang menetap dan memanfaatkan lahan di area konservasi ini. 
Bentuk benar
(1a) Tarian ini sarat dengan unsur magis dipimipin oleh seorang pawang yang menyediakan sesaji kepada Dewi Padi dan sang pencipta alam semesta (Bentuk Benar)
(2a) Wilayah paling Timur di Indonesia ini merupakan salah satu daerah yang memiliki… yang sangat beragam dengan nilai keunikannya yang khas.
(3a) Hutan Sancang merupakan hutan alami, dan terletak di bagian Selatan kabupaten Garut (berbatasan dengan kabupaten Tasikmalaya) tepatnya di Desa Sancang Kecamatan CIbalong dan memiliki luas 2.157 ha.
(4a) Perambahan hutan trsebut telah menurunkan tingkat dan kualitas lingkungan hutan Sancang dan menyebabkan kerusakan yang cukup serius. Kualitas lingkungan dan kebersihannya pun masih terjaga, walaupun di bagian Timur yaitu di pesisir pantai, terdapat pondok nelayan yang menetap dan memanfaatkan lahan di area konservasi ini. 
Analisis :
Berdasarkan data (1a) terdapat kesalahan penggunaan huruf kapital. Huruf kapital seharusnya dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Kesalahan itu terdapat pada kata dewi padi seharusnya kata Dewi Padi ditulis menggunakan huruf kapital sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Untuk data (2a), (3a), dan (4a) kesalahan dalam penggunaan huruf kapital dimana huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi.
5.      Kesalahan Kata Depan di-
(1)   Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung rencana Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk merancang kawasan Sangiran sebagai pusat evaluasi manusia dan peradaban yang terpenting di dunia. Termasuk menjadi pusat kajian evolusi manusia purba terbesar diAsia dan rujukan situs-situs serupa dari Negara-negara lain. (Bentuk Salah)
(1a) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung rencana Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk merancang kawasan Sangiran sebagai pusat evaluasi manusia dan peradaban yang terpenting di dunia. Termasuk menjadi pusat kajian evolusi manusia purba terbesar di Asia dan rujukan situs-situs serupa dari Negara-negara lain. (Bentuk Benar)
Analisis :
Berdasarkan data di atas terdapat kesalahan penggunaan kata depan di-. Kata depan di- yang menunjukkan kata tempat sering ditulis serangkai dengan nomina di belakangnya. Oleh karena itu, penulisan tersebut melanggar kaidah ejaan bahasa Indonesia. Kata di- yang menunjukkan kata tempat harus ditulis terpisah karena merupakan kata depan.

(2)   Tanaman yang mudah ditanam didaerah tropis pada lahan berpasir adalah….
a.       lidah buaya                 b. enceng gondok
c.       jamur                            d. bunga mawar
(2a) Tanaman yang mudah ditanam di daerah tropis pada lahan berpasir adalah….
a.       lidah buaya                 b. enceng gondok
c. jamur                               d. bunga mawar

Data tersebut terdapat kesalahan kata depan di, seharusnya penulisan didaerah harus dipisah menjadi di daerah. Kata di- yang menunjukkan kata tempat harus ditulis terpisah karena merupakan kata depan.
6.      Kesalahan kata  Baku
(1)   Orang itu ketahuan mencuri tapi masih tebal muka di depan orang banyak. Arti tebal muka adalah…(bentuk salah)

(1a) Orang itu ketahuan mencuri tetapi masih tebal muka di depan orang banyak. Arti tebal muka adalah…(bentuk benar)

Dari data tersebut masuk dalam kesalahan kata baku karena salah satu kata yang digunakan terdapat kata yang tidak baku. Kata yang tidak baku yaitu pada kata tapi bentuk baku dari kata tersebut adalah tetapi.

(2)   Odi tengah menyesesaikan tugas mengambrnya ketika merasa ada yang tak beres di kamarnya. Objek pada kalimat majemuk di atas adalah….dan….

(2a) Odi tengah menyesesaikan tugas mengambrnya ketika merasa ada yang tidak  beres di kamarnya. Objek pada kalimat majemuk di atas adalah….dan….

(3)   Berbicara dengan orang lain  tnapa harus ketemu dengan menggunakan monitor disebut
(3a) Berbicara dengan orang lain  tnapa harus bertemu dengan menggunakan monitor disebut

Dari kedua data tersebut masuk kedalam kesalahan kata baku karena salah satu kata yang digunakan terdapat kata yang tidak baku. Untuk data (1) kata yang tidak baku  yaitu kata tak, bentuk baku dari kata tersebut adalah kata tidak. Data (2) terdapat kata yang tidak baku yaitu ketemu pembetulan dari kata tersebut adalah bertemu.

7.      Kesalahan kalimat tidak bersubjek  dan tidak berpredikat atau kalimat buntin

(1)   Batas wilayah Baduy Dalam dan Baduy Luar tidak terlalu jelas. Yang terlihat di kawasan Baduy pemandangan ya sangat indah, dan rumah-rumah tertata rapi! (bentuk salah)
(1a) Batas wilayah Baduy Dalam dan Baduy Luar tidak terlalu jelas, terlihat di kawasan Baduy pemandangan ya sangat indah, dan rumah-rumah tertata rapi. (bentuk benar)
(2)   Yang menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat yaitu…. (bentuk salah)
(2a) Penghubung kata-kata atau kalimat yaitu… (bentuk benar)
Analisis:
Sesuai dengan kaidah bahasa indoensia, kalimat tunggal tidak boleh diawali dengan menggunakan awalan yang. Dalam penggunaan kata pada awal kalimat tidak boleh menggunakan kata sambung, sehingga kalimat tersebut harus diubah.
                      
8.      Penggunaan kalimat efektif
(1)   Riwayat Batu Kuwung merupakan termasuk
a.       Cerita rakyat           b. Dongeng    
c. Novel                                    d. Rime
(1a) Riwayat Batu Kuwung  termasuk…
a.       cerita rakyat          b. dongeng     
c. novel                        d. rime
(2)   Kejadian letusan gunung merapi itu masih membekas dihati. Sinonim kejadian adalah…
a.       memori                 b. waktu                     
c. pengalaman             d. Peristiwa
(2a) Kejadian letusan gunung merapi itu masih membekas dihati. Sinonim kejadian adalah…
a.       memori                 b. waktu         
c. pengalaman             d. Peristiwa
Pada data tersebut terdapat kesalahan adanya penggunaan kalimat efektif. Pada data (1) ada kata merupakan dan termasuk, kedua kata tersebut belum efektif kalimatnya apabila kedua kata tersebut dipakai. Sehingga bentuk benarnya yaitu memakai salah satu kata tersebut yaitu merupakan. Pada data (2) kesalahan penggunaan kalimat efektif dimana kalimat dalam soal tersebut terdapat kalimat yang tidak efektif, pembenarannya berupa menghilangkan kata itu sehingga menjadi kalimat efektif.
9.      Penggunaan sufik-an
(1)   Di bawah ini penutupan surat pribadi yang benar adalah…
a.       Sekian kabar dari kakak waalam
b.      Ibu baik-baik saja di rumah
c.       Anakmu tersayang di Bandung
d.      Ibu harus percaya padaku!!!
(1a) Di bawah ini penutupan surat pribadi yang benar adalah…
a.       Sekian kabar dari kakak waalam
b.      Ibu baik-baik saja di rumah
c.       Anakmu tersayang di Bandung
d.      Ibu harus percaya padaku!!!
Pada data diatas terdapat kesalahan penggunaan sufik-an yang terdapat pada kata penutupan, seharusnya ditulis penutup, sehingga tidak terjadi kesalahan sufik-an.
10.  Kesalahan Mubazir                                            
Kalimat yang mengandung kata yang mubazir menurut Markhamah dan Atiqa (2010: 148) adalah kalimat yang berlebih-lebihan sehingga mengakibatkan tidak hemat, sia-sia, dan tidak berguna. Penggunaan kata mubazir adalah penggunaan kata-kata yang tidak diperlukan dalam satu kalimat. Artinya jika kata mubazir itu dihilangkan dan tidak digunkan dalam kalimta, makna kalimat itu tidak akan berubah.
(1)   Pemerintah sudah (sedia) dana BOS bagi anak-ana yang kurang mampu. Kata yang berkurung seharusnya yang benar adalah
a.       Disediakan
b.      Bersedia
c.       Menyediakan
d.      Penyediaan
(1a) Pemerintah sudah (sedia) dana BOS bagi anak-ana yang kurang mampu. Kata yang berkurung seharusnya adalah
a.       Disediakan
b.      Bersedia
c.       Menyediakan
d.      Penyediaan
(2)   Setelah kalian menentukan bagian-bagian teks tersebut, masukkan kedalam tabel berikut dengan kalimat-kalimat yang termasuk bagian-bagian teks tersebut!
(2a) Setelah kalian menentukan bagian-bagian teks tersebut, masukkan kedalam tabel berikut dengn kalimat-kalimat yang termasuk bagian dari teks tersebut!

Data yang (1) terdapat kesalahan mubazir atau berlebih-lebihan. Kata mubazir terdapat dalam kaliamat Kata yang berkurung seharusnya yang benar adalah. Penulisan kalimat tersebut seharusnya Kata yang berkurung seharusnya adalah, sehingga kalimat tersebut tidak menjadi bentuk mubazir. Untuk data (2) kalimat yang mengalami kemubadziran dalam menggunakan kata tersebut. Pada awal sudah dijelaskan bahwa bagian-bagian teks tersebut
                                                








Ariningsih Endah Nur; Sumarwati; Saddhono Kundharu. 2012. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia dalam Karangan Eksposisi Siswa Sekolah Menengan Atas.
Vol 1. No.1. Mei 2012. http://scholar.google.com/scholar. Diakses 28 Mei 2015
Nasution, dkk. 2006. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sabardilah, Markamah. 2014. Analisis Kesalahan dan Karakteristik Bentuk Pasif. Surakarta: Muhammadiyah Universty Press.
Setiyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Bahasa Indonesia Teori dan Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka.
Rohmadi, Muhammad; Yakub; Agus. 2012. Morfologi: Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Presindo.
Tim Penyusun. 2012. Pedoman Umum EYD dan Dasar Umum Pembentukan Istilah. Jogjakarta: Diva Press. 
Tim penyusun. 2013. Suplemen Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia Kelas VII Semester Surakarta: Tim Pengembang Surakarta.
Tirtantining, Meilisa Ana. 2013. Kesalahan Berbahasa Pada Soal-Soal Ulangan Akhir Gasal Mata Pelajaran Bahasa Jawa SD Negeri Se-Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2012/2013. Journal Of Learning and Teaching. Vol. 45. No. 1. Oktober 2013. Hlm 55-58. http://scholar.google.com/scholar. Diakses 28 Mei 2015.
Waridah, Ernawati. 2013. EYD/ Ejaan yang Disempurnakan & Seputar Kebahasa- Indonesiaan. Ruang Kata: Jakarta.




Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking