ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SOAL LKS SMP KELAS
VII TAHUN AJARAN 2015/2016 TERBITAN TIM
Isnaini Desiana Sari, Ike
Widyastuti , Melati Putri Utami, Eri Endah Saputri
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2015
E-mail: Isnaini.ums@gmail.com, Widyastutiike@gmail.com, viantprasetya@yahoo.com, eryendahsaputri@gmail.com
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan alat
komunikasi dalam sehari-hari, baik digunakan dalam kegiatan masyarakat ataupun
dalam kegiatan belajar mengajar. Bahasa kaitannya dengan kegiatan belajar
mengajar dalam mebuat soal ataupun dalam bahasa yang dipakai oleh guru yang
mengajar apalagi berhubungan dengan pelajaran bahasa Indonesia. Bahasa lisan
atau tulisan dapat dipaparkan dalam bentuk kata atau kalimat, karena hal
tersebut apabila kita tidak jeli dalam penggunaan bahasa maka kita tidak akan
menggunakan bahasa tersebut dengan baik. Banyak ditemukan kesalahan dalam
penggunaan kata atau kalimat dalam pembelajaran ataupun dalam pembuatan soal
sebagai penunjang pembelajaran.
Dari penjabaran diatas akan
ada kaitannya dengan analisis kesalahan berbahsa. Analisis
kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh
peneliti atau guru bahasa, yang meliputi: kegiatan mengumpulkan sampel
kesalahan, mengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam sampel, menjelaskan
kesalahan tersebut, mengklasifikasi kesalahan itu, dan mengevaluasi taraf
keseriusan kesalahan itu (Tarigan, Djago dan Lilis dalam Setyawati, 2010: 16).
Analisis kesalahan menurut Setyawati 2010:16 merupakan sebuah proses yang
didasarkan pada analisis kesalahan orang yang sedang belajar dengan objek (
yaitu bahasa) yang sudah ditargetkan. Kesalahan yang ada pada soal-soal kelas VII semester
gasal akan dianalisis agar kita mengetahui sampaimana tingkat pemahaman dan
ketelitian seorang penulis dan editor. Adapun kesalahan yang akan
dianalisis sesuai dengan data yang
didapat.
Pada penelitian ini akan
berkaitan juga dengan evaluasi yang berguna untuk mempertinggi hasil
pelajaran. Karena itu evaluasi tak dapat dipisahkan dari belajar dan mengajar.
Akan tetapi ada evaluasi yang baik, ada pula yang buruk. Evaluasi adalah bagian
yang hakiki dari usaha mengajar. Mengetes, menulis, memberi angka, membuat
laporan adalah alat-alat evaluasi yang harus digunakan untuk mengakibatkan
hasil belajar yang lebih baik. Sering evaluasi dianggap terpisah dari hal
belajar, yaitu sekedar memberikan gambaran tentang kesanggupan anak. Itu
penting akan tetapi, yang lebih penting lagi ialah menggunakan evaluasi sebagai
suatu alat untuk mengusahakan agar anak-anak belajar dengan lebih baik. Murid
sendiri harus turut secara aktif dalam evaluasi. Dialah orang yang utama yang
menilai pekerjaannya sendiri, sebab dialah yang harus belajar dan mempertinggi
hasil belajarnya berdasarkan evaluasi itu (Nasution dan Mursell, 2006:
100-101).
Dalam
penelitian ini akan dibahas mengenai kesalahan berbahasa pada soal LKS SMP kelas VII tahun ajaran 2015/2016 penerbit
TIM, serta menganalisis dan mengidentifikasi
butir soal LKS kelas
VIII berdasarkan kesalahan berbahasa.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut muncul dua masalah yang
akan dibahas.
1.
Bagaimana bentuk
kesalahan yang ada dalam soal lks kelas VII semester gasal kurikulum k.13?
2.
Bagaimana bentuk
benar dari kesalahan soal yang ada dalam LKS Kelas VII Semester Gasal K.13?
Tujuan
dalam penelitian ini ada dua yaitu
1.
Mendiskripsikan
bentuk kesalahan dari soal yang ada dalam LKS Kelas VII Semester Gasal.
2.
Mengklarifikasi
bentuk benar dari kesalahan soal LKS Kelas VII Semester Gasal.
Dalam penelitian ini
memiliki dua manfaat diantaranya manfaat praktis dan manfaat teoritis. Adapun
manfaat teoritis yaitu ; (a) Memberikan informasi mengenai pentingnya soal
latihan yang ada dalam LKS sebagai evaluasi hasil pembelajaran siswa setiap
selesai pembelajaran. (b) Memberikan wawasan ilmu pengetahuan dan untuk koreksi
selanjutnya lembar kegiatan siswa yang akan dicetak.
Sedangkan untuk manfaat
praktis, yaitu; (a) Hasil penelitian tersebut dapat memberikan inspirasi dan
menjadi refrensi bagi pembaca dan penul lainnya. (b) manfaat lainnya yaitu untuk mengevaluasi soal
yang disediakan dalam LKS agar penggunaan bahasa lebih diperhatikan lagi. (c)
penelitian ini juga dapat menjadi khasanah penelitian mengenai analisis butir
soal dalam lks kelas VII semester gasal.
Landasan
Teori
Dalam landasan teori ini
akan dipaparkan beberapa teori yang akan digunakan sebagai dasar dalam
menentukan bentuk salah dan menganalisis data tersebut.
Berdsarkan
permendiknas RI No 46 tahun 2009(dalam
EYD) tanda garis miring dipakai didalam nomor surat,
nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam 2 tahun
tawim atau tahun ajaran. Kesalahan
penggunaan huruf miring menurut Markhamah (2014:95) merupakan kesalahan dalam menuliskan kata atau
komponen kalimat yang seharusnya digunakan huruf miring, tetapi digunakan huruf
tegak atau sebaiknya: komponen yang seharusnya digunakan huruf tegak, tetapi
digunakan huruf miring.
Kesalahan kalimat tidak
bersubjek dan tidak berpredikat atau kalimat bunting, merupakan kalimat yang
tidak boleh diawali oleh kata-kata tertentu. Menurut
Nanik (2010:80) Sesuai dengan kaidah
bahasa indoensia, kalimat tunggal tidak boleh diwali oleh kata-kata karena, sehingga, apabila, agar, seperti, walaupun, jika,
dan konjungsi yang.
Berdasarkan
permendiknas RI No 46 tahun 2009(dalam
EYD) kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf
pertma kata pada awal kalimat. Menurut EYD tahun 2012 halaman (2012: 23) huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama unsure-unsur nama diri geografi. Kalimat yang mengandung kata
yang mubazir menurut Markhamah dan Atiqa (2010: 148) adalah kalimat yang
berlebih-lebihan sehingga mengakibatkan tidak hemat, sia-sia, dan tidak
berguna. Penggunaan kata mubazir adalah penggunaan kata-kata yang tidak diperlukan
dalam satu kalimat. Artinya jika kata mubazir itu dihilangkan dan tidak
digunkan dalam kalimta, makna kalimat itu tidak akan berubah.
Sufik menurut Yakub
(2012:46) adalah imbuhan yang melekat dibelakang bentuk dasar atau kata dasar.
Sufik disebut juga imbuhan akhir atau disebut akhiran saja. Kesalahan kata
depan di, ke dan dari terpisah dari
kata yang mengikutinya, kecuali, jika, beberapa gabungan kata yang sudah padu
benar, seperti kepada dan dari pada. Kata di
dan ke sering ditulis serangkai dengan
nomina dibelakangnya. Oleh karena itu, penulisan seperti itu melanggar kaidah
ejaan. Kata-kata tersebut harus dituliskan terpisah karena merupakan kata
depan.
Kalimat berstruktur tidak
baku menurut Markamah (2014:138) merupakan suatu kalimat yang susunanya tidak
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan, dikatakan kalimat yang
berstruktur tidak baku, karena struktur kalimatnya menyimpang dengan struktur
yang terdapat pada bahasa Indonesia.
Penelitian
yang Relevan
Ariningsih,Sumarwati, Saddhono (2012) mendeskripsikan:
(1) kesalahan bahasa Indonesia dalam karangan eksposisi siswa kelas X, (2)
penyebab kesalahan, dan (3) upaya yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk
meminimalkan kesalahan berbahasa tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif dengan sampel karangan siswa SMA Negeri 1 Karanganyar dan
SMA Negeri Kebakkramat. Teknik analisis data yang digunakan adalah model
analisis interaktif yang meliputi empat komponen, yaitu pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Simpulan penelitian ini adalah
sebagai berikut (1)
kesalahan bahasa yang sering terjadi dalam karangan siswa dibagi menjadi empat
kesalahan: kesalahan ejaan, kesalahan diksi, kesalahan kalimat, dan kesalahan
paragraf.(2)
kesalahan bahasa yang sering terjadi dalam karangan eksposisi siswa disebabkan
oleh beberapa faktor, antara lain: penguasaan bahasa siswa kurang, kurangnya
contoh dari guru, pengaruh bahasa asing, kurangnya latihan menulis, dan
kurangnya waktu menulis. (3)
upaya untuk mengurangi kesalahan berbahasa dalam karangan eksposisi siswa
antara lain yaitu: meningkatkan penguasaan kaidah bahasa siswa, memperbanyak
latihan mengarang, menerapkan teknik koreksi yang tepat, dan melaksanakan
pembelajaran menulis dengan pendekatan proses. Persamaan dalam penelitian Ariningsig dengan penelitian yang kami
teliti yaitu sama-sama meneliti kesalahan berbahasa dalam soal-soal. Sedangkan
perbedaannya terletak pada kajian yang kami teliti. Penelitian Ariningsih
meneliti kesalahan ejaan, kesalahan diksi,
kesalahan kalimat, dan kesalahan paragraf
sedangkan dalam penelitian kami yaitu kesalahan kesalahan
penulisan kesalahan huruf miring, kesalahan kata baku, kesalahan tanda garis
miring, kesalahan kata depan di, penggunaan kalimat efektif, kesalahan huruf capital,
kesalahan sufiks, penulisan kata mubazir, kemudian kesalahan kalimat tidak
bersubjek dan tidak berpredikat
Tirtantining (2013) mendeskripsi bentuk-bentuk
kesalahan berbahasa Jawa yang terdapat pada soal-soal ulangan akhir semester
gasal SD Negeri se-Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013 ditinjau dari
tataran-tataran linguistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis
kesalahan berbahasa (pendekatan teoritis) dan pendekatan kualitatif deskriptif
(pendekatan metodologis). Sumber data penelitian yang digunakan yaitu naskah
soal-soal ulangan akhir semester gasal mata pelajaran bahasa Jawa SD Negeri
se-Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa bentuk-bentuk kesalahan berbahasa Jawa pada soal-soal ulangan akhir
semester gasal SD Negeri se-Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013 terdapat pada
tataran linguistik fonologi, morfologi, sintaksis (frasa, klausa, kalimat), dan
semantik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, saran yang bisa diberikan yaitu
bagi guru maupun tim penyusun soal agar lebih memperhatikan kaidah kebahasaan
dalam penyusunan soal. Selain itu, hendaknya ada penelitian lainnya mengenai
penelitian kesalahan berbahasa Jawa pada soal-soal ulangan akhir semester (UAS)
dengan dengan
sudut pandang yang berbeda oleh peneliti. Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama
meneliti kesalahab pada soal-soal. Perbedaan dalam penelitian Tirtantining
dengan penelitian kami yaitu penelitian Tirtantining mengkaji kesalahan berbahasa Jawa
yang terdapat pada soal-soal ulangan akhir semester gasal SD Negeri
se-Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013 ditinjau dari tataran-tataran
linguistik sedangkan dalam penelitian kami yaitu meneliti kesalahan berbahasa pada
soal lks SMP kelas VII tahun ajaran 2015/2016.
Metode
Penelitian
Penelitian ini
merupakan penelitian yang bersifat analisis kualitatif. Penelitian kualitatif
yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang
telah di alaminya oleh subjek penelitian, misalnya: perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dll, secara holistik, dan dengan vara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2007: 6). Oleh karena itu,
bentuk penelitian yang dipakai yaitu penelitian deskriptif, adalah penelitian
yang menggunakan uraian kata-kata dengan mendeskripsikan hasil analisis. Objek
penelitian ini adalah soal LKS SMP Kelas VII Semester gasal Tahun ajaran 2015/2016. Data dalam penelitian ini adalah bentuk kesalahan dari soal LKS SMP Kelas VII Semester
Gasal Tahun ajaran 2015/2016.
Teknik
pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh data yang dapat diolah
menjadi suatu data yang dapat disajikan sesuai dengan yang dihadapi. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengamatan
dari sebuah dokumen, yaitu dokumen soal LKS SMP Kelas VII Semester Gasal Tahun ajaran
2015/2016. Teknik
analisis data dalam penelitian ini diawali dengan mempelajari data yaitu setiap
soal dalam tugas mandiri ataupun dalam latihan
uji kemampuan , kemudian
dianalisis setiap
kesalahannya sesuai dengan teori yang ditemukan.
Hasil dan Pembahasan
1. Kesalahan Penulisan
Pada penulisan soal yang ada dalam LKS ini
ditemukan banyak kesalahan diantaranya kesalahan dalam pengetikan atau
penulisan. Dalam kesalahan tersebut terkadang disebabkan karena adanya peran
editor yang kurang berperan baik dalam mengedit bentuk dari pengetikan
tersebut. Selain ini, kemungkinan juga dapat disebabkan karena adanya kurang
telitinya bagian pengetikan sehingga mengalami kesalahan.
(1)
Sepandai-pandai topeng meloncat akhirnya jatuh juga. Arti dari pribahsa
tersebut adalah…. (bentuk benar)
a.
Sama-sama mengerjakan sesuatu pekerjaan apapun
resikonya
b.
Seperti padi kian berisi kian merunduk
c.
Memikul dibahu menjunjung dikepala
d.
Sepandai-pandai orang menyembunyikan kejahatan
pasti ketahuan juga
(1a) Sepandai-pandai topeng meloncat akhirnya jatuh juga. Arti dari
peribahasa tersebut adalah…. (bentuk salah)
a.
sama-sama
mengerjakan sesuatu pekerjaan apapun resikonya
b.
seperti padi kian berisi kian merunduk
c.
memikul dibahu menjunjung dikepala
d.
sepandai-pandai orang menyembunyikan kejahatan
pasti juga ketahuan juga
Analisis :
Kesalahan pada data di atas termasuk
kesalahan pada penulis, seharusnya penggunaan huruf kapital dalam pilihan ganda menggunakan huruf kecil. Hal itu dikarenakan
jawabannya merupakan satu kalimat atau lanjutan dari kalimat sebelumnya.
(2)
Menjalankan ajaran agama masing-masing …. Sungguh-sungguh. Kata penghubung yang tepat untuk melengkapinya adalah…
a.
Dari b. Pada
c. Dengan d. Untuk
(2a) Menjalankan ajaran agama masing-masing ….
sungguh-sungguh. Kata penghubung yang tepat untuk melengkapinya adalah…
a.
dari b.
pada
c. dengan d. untuk
Analisis
:
Kesalahan pada data diatas termasuk kesalahan
pada penulis, seharusnya penggunaan huruf kapital dalam pilihan ganda menggunakan huruf kecil.
(3)
Kata yang dicetak tebal pada kalimat berikut ini adalah kata berimbuhan,
kecuali…
a. Sesuatu
yang harus dilompati adalah
kotak-kotak yang digambar di atas tanah atau lantai semen.
b. Gacuk
adalah benda pipih yang dilemparkan
ke setiap kotak.
c. Serunya
anak-anak bermain ingkling hingga kini masih dapat ditemui di beberapa kampong di Jogjakarta
d. Setiap
peserta berlomba untuk menjadi orang pertama yang berhasil melemparkan gacuk kesemua kotak.
(3a) Kata yang dicetak tebal pada kalimat
berikut ini adalah kata berimbuhan, kecuali…
a. sesuatu
yang harus dilompati adalah
kotak-kotak yang digambar di atas tanah atau lantai semen.
b. gacuk
adalah benda pipih yang dilemparkan
ke setiap kotak.
c. serunya
anak-anak bermain ingkling hingga kini masih dapat ditemui di beberapa kampong di Jogjakarta
d. setiap
peserta berlomba untuk menjadi orang pertama yang berhasil melemparkan gacuk kesemua kotak.
Analisis :
Kesalahan itu terjadi karena kesalahan
seorang penulis, seharusnya pada awal kalimat menggunakan huruf kecil. Walaupun jawaban itu berupa satu kalimat akan tetapi
dalam pilihan ganda penggunaan huruf depan harus menggunakan huruf kecil.
(4) Kalimat di bawah ini yang tidak bisa mendapat imbuhan –i adalah…
a.
Ayah membeli
kopi di warung
b.
Ida membayar
makanan teman-temannya
c.
Bagi pengendara harus patuh lalu lintas
d.
Hani menulis
buku harian barunya
(4a) Kalimat di bawah ini yang tidak bisa mendapat imbuhan –i adalah…
a.
ayah membeli kopi di warung
b.
Ida membayar makanan
teman-temannya
c.
bagi pengendara harus patuh
lalu lintas
d.
Hani menulis buku harian
barunya
Analisis :
Kesalahan pada data diatas termasuk kesalahan
pada penulis, seharusnya penggunaan huruf kapital dalam pilihan ganda menggunakan huruf kecil.
(5)
Jelaskan pribahasa berikut!
a.
Ada gula ada semut
b.
Besar pasak daripada tiang
c.
Tong kosong berbunyi nyaring
(5a) Jelaskan peribahasa berikut!
a.
Ada gula ada semut
b.
Besar pasak daripada tiang
c.
Tong kosong berbunyi nyaring
Analisis :
Dari
data tersebut mengalami adanya kesalahan penulisan dimana seorang editor kurang
jeli dalam mengedit soal yang sudah berbentuk ketikan. Pada data tersebut kata
pribahasa tidak tepat yang tepat adalah peribahasa.
2.
Kesalahan
Huruf Miring
Huruf
miring digunakan dalam sebuah kalimat, akan tetapi dalam
kesaahan ini ditemukan bahwa huruf miring tidak digunakan dengan semestinya.
Data yang diperoleh kesalahan huruf miring sebagai berikut :
(1) Kalimat nomor 5 dapat dirumuskan menjadi
X=Y.X adalah benda yang diidentifikasikan dan Y adalah definisinya. Sementara
itu, = adalah kata kerja penghubung seperti adalah,
ialah, merupakan, termasuk, atau digolongkan.
(Bentuk salah)
(1a) Kalimat nomor 5 dapat dirumuskan menjadi
X=Y.X adalahbenda yang diidentifikasikan dan Y adalah definisinya. Sementara
itu, = adalah kata kerja penghubung seperti
adalah, ialah, merupakan, termasuk, atau digolongkan. (bentuk benar)
Analisis
Berdasarkan
data di atas terdapat kesalahan
penggunaan huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Kesalahan itu
terjadi pada kata “seperti adalah, ialah, merupakan, termasuk, atau
digolongkan” seharusnya kata tersebut dicetak miring untuk menegaskan.
(2) Pada teks model berjudul “Tari Hodoq”
ditemukan beberapa konjungsi, yaitu, dan, tetapi,
sehingga.
Konjungsi dan digunakan untuk menambah deskripsi, konjungsi tetapi digunakan untuk memperlawankan unsur deskripsi,
dan konjungsi sehingga dugunakan untuk menghubungkan sebab dan
akibat unsur deskripsi. Untuk lebih memahami konjungsi tersebut, lakukanlah
tugas berikut! (bentuk salah)
(2a) Pada teks model berjudul “Tari Hodoq”
ditemukan beberapa konjungsi, yaitu,
dan, tetapi, sehingga. Konjungsi dan digunakan untuk menambah deskripsi, konjungsi tetapi digunakan untuk memperlawankan unsur
deskripsi, dan konjungsi sehingga dugunakan untuk menghubungkan sebab dan
akibat unsur deskripsi. Untuk lebih memahami konjungsi tersebut, lakukanlah
tugas berikut!
Analisis
:
Berdasarkan
data di atas terdapat kesalahan penggunaan huruf miring dalam cetakan dipakai
untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok
kata. Kesalahan itu terjadi pada kata “yaitu, dan, tetapi, sehingga” seharusnya
kata tersebut dicetak miring untuk menegaskan.
(3) Setelah memahami penggunaan konjungsi
tersebut, buatlah deskripsi bagian dan kejadian dengan menggunakan konjungsi dan,
tetapi, atau sehingga!(bentuk salah)
(3a) Setelah memahami penggunaan konjungsi
tersebut, buatlah deskripsi bagian dan kejadian dengan menggunakan konjungsi dan, tetapi, atau
sehingga.
Analisis :
Berdasarkan
data di atas terdapat kesalahan penggunaan huruf miring dalam cetakan dipakai
untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok
kata. Kesalahan itu terjadi pada kata “dan, tetapi, atau sehingga.” seharusnya
kata tersebut dicetak miring untuk menegaskan.
(4) Mendikbud M Nuh berpendapat, tidak banyak
negara memiliki situs seperti Sangiran yang menggambarkan evolusi manusia lebih
dari 1,5 tahun terakhir, mulai temuan fosil Homo
erectus, hingga
Homo sapiens, atau manusia modern. Ada 100 individu Homo
erectus.(bentuk
salah)
(4b)
Mendikbud M Nuh berpendapat, tidak banyak negara memiliki situs seperti
Sangiran yang menggambarkan evolusi manusia lebih dari 1,5 tahun terakhir,
mulai temuan fosil Homo Erectus, hingga
Homo Sapiens, atau manusia modern. Ada 100 individu Homo Erectus
Analisis :
Berdasarkan
data di atas termasuk kesalahan penggunaan huruf miring dalam cetakan yang
dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia. Kesalahan itu terdapat pada kata “Homo
erectus, Homo sapiens, atau Homo
erectus” seharusnya kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia ditulis
menggunakan huruf miring.
3.
Kesalahan
Tanda Garis Miring
Penggunaan
tanda
garis miring dipakai didalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa
satu tahun yang terbagi dalam 2 tahun tawim atau tahun ajaran.
(1) Bersama kelompokmu kenailah bagian teks yang
berisi identifikasi, klasifikasi/ definisi,
dan deskripsi bagian! Tuliskan
bagian-bagian teks itu dan tunjukan pada guru untuk dievaluasi! (bentuk salah)
(1a) Bersama kelompokmu kenailah bagian teks yang
berisi identifikasi, klasifikasi atau definisi, dan deskripsi bagian! Tuliskan
bagian-bagian teks itu dan tunjukan pada guru untuk dievaluasi! (bentuk benar)
Analisis :
Berdasarkan
data di atas terdapat kesalahan penggunaan tanda garis miring dipakai di dalam
nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi
dalam 2 tahun tawim atau tahun ajaran. Kata “klasifikasi/ definisi” seharusnya
tanda garis miring ditulis dengan kata atau pada kata klasifikasi atau
definisi.
(2) Buatlah cerita/pengalamanmu dalam bentuk buku harian! (bentuk salah)
(2a)
Buatlah cerita
atau pengalamanmu dalam bentuk buku harian! (bentuk benar)
Analisis
:
Berdasarkan data di atas terdapat kesalahan
penggunaan tanda garis miring dipakai di dalam kata cerita/pengalaman, seharusnya penulisan yang
benar cerita atau pengalaman tidak dicetak miring.
4. Kesalahan Huruf Kapital
Berdasarkan
permendiknas RI No 46 tahun 2009 (dalam EYD) kapital atau huruf besar dipakai
sebagai huruf pertma kata pada awal kalimat. berdasarkan EYD tahun 2012 halman
(2012: 23) huruf capital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri
geografi.
(1)
Tarian ini sarat dengan unsur magis dipimipin oleh seorang pawang yang
menyediakan sesaji kepada dewi padi dan sang pencipta alam semesta (Bentuk Salah)
(2)
Wilayah paling timur
di Indonesia ini merupakan salah satu daerah yang memiliki… yang sangat beragam
dengan nilai keunikannya yang khas.
(3) Hutan
Sancang merupakan hutan alami, dan terletak di bagian selatan kabupaten Garut (berbatasan dengan
kabupaten Tasikmalaya) tepatnya di Desa Sancang Kecamatan CIbalong dan memiliki
luas 2.157 ha.
(4)
Perambahan hutan
trsebut telah menurunkan tingkat dan kualitas lingkungan hutan Sancang dan
menyebabkan kerusakan yang cukup serius. Kualitas lingkungan dan kebersihannya
pun masih terjaga, walaupun di bagian timur yaitu di pesisir pantai, terdapat pondok nelayan yang menetap dan
memanfaatkan lahan di area konservasi ini.
Bentuk benar
(1a) Tarian ini sarat dengan unsur magis dipimipin
oleh seorang pawang yang menyediakan sesaji kepada
Dewi Padi dan sang pencipta alam semesta (Bentuk Benar)
(2a) Wilayah
paling Timur
di Indonesia ini merupakan salah satu daerah yang memiliki… yang sangat beragam
dengan nilai keunikannya yang khas.
(3a) Hutan Sancang merupakan
hutan alami, dan terletak di bagian Selatan kabupaten
Garut (berbatasan dengan kabupaten Tasikmalaya) tepatnya di Desa Sancang
Kecamatan CIbalong dan memiliki luas 2.157 ha.
(4a) Perambahan hutan
trsebut telah menurunkan tingkat dan kualitas lingkungan hutan Sancang dan
menyebabkan kerusakan yang cukup serius. Kualitas lingkungan dan kebersihannya
pun masih terjaga, walaupun di bagian Timur yaitu
di pesisir pantai, terdapat pondok nelayan yang menetap dan memanfaatkan lahan
di area konservasi ini.
Analisis :
Berdasarkan data (1a) terdapat kesalahan
penggunaan huruf kapital. Huruf
kapital seharusnya dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Kesalahan itu terdapat pada kata dewi padi seharusnya kata Dewi Padi ditulis
menggunakan huruf kapital sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Untuk data (2a),
(3a), dan (4a) kesalahan dalam penggunaan huruf kapital dimana huruf
kapital dipakai sebagai
huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi.
5. Kesalahan Kata Depan
di-
(1)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung rencana Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan untuk merancang kawasan Sangiran sebagai pusat evaluasi manusia
dan peradaban yang terpenting di dunia. Termasuk menjadi pusat kajian evolusi
manusia purba terbesar diAsia dan rujukan situs-situs serupa dari
Negara-negara lain. (Bentuk Salah)
(1a) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
mendukung rencana Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk merancang kawasan
Sangiran sebagai pusat evaluasi manusia dan peradaban yang terpenting di dunia.
Termasuk menjadi pusat kajian evolusi manusia purba terbesar
di Asia dan rujukan situs-situs
serupa dari Negara-negara lain. (Bentuk Benar)
Analisis :
Berdasarkan data di atas terdapat kesalahan
penggunaan kata depan di-. Kata depan di- yang menunjukkan kata tempat sering ditulis
serangkai dengan nomina di belakangnya. Oleh karena itu, penulisan tersebut
melanggar kaidah ejaan bahasa Indonesia. Kata di- yang menunjukkan kata tempat
harus ditulis terpisah karena merupakan kata depan.
(2) Tanaman
yang mudah ditanam didaerah tropis pada lahan berpasir adalah….
a. lidah
buaya b. enceng gondok
c. jamur d. bunga mawar
(2a) Tanaman
yang mudah ditanam di daerah tropis pada lahan berpasir
adalah….
a. lidah
buaya b. enceng gondok
c. jamur d. bunga mawar
Data
tersebut terdapat kesalahan kata depan di,
seharusnya penulisan didaerah harus
dipisah menjadi di daerah. Kata di- yang
menunjukkan kata tempat harus ditulis terpisah karena merupakan kata depan.
6. Kesalahan kata Baku
(1)
Orang itu ketahuan mencuri tapi masih tebal
muka di depan orang banyak. Arti tebal
muka adalah…(bentuk salah)
(1a) Orang itu ketahuan mencuri tetapi masih tebal muka di depan orang banyak. Arti tebal muka adalah…(bentuk benar)
Dari data tersebut masuk dalam kesalahan kata
baku karena salah satu kata yang digunakan terdapat kata yang tidak baku. Kata
yang tidak baku yaitu pada kata tapi bentuk baku dari kata tersebut adalah
tetapi.
(2) Odi
tengah menyesesaikan tugas mengambrnya ketika merasa ada yang tak beres
di kamarnya. Objek pada kalimat majemuk di atas adalah….dan….
(2a) Odi
tengah menyesesaikan tugas mengambrnya ketika merasa ada yang tidak beres di kamarnya. Objek pada kalimat majemuk
di atas adalah….dan….
(3) Berbicara
dengan orang lain tnapa harus ketemu
dengan menggunakan monitor disebut…
(3a)
Berbicara dengan orang lain tnapa harus bertemu dengan menggunakan monitor
disebut…
Dari kedua data tersebut masuk kedalam
kesalahan kata baku karena salah satu kata yang digunakan terdapat kata yang
tidak baku. Untuk data (1) kata yang tidak baku
yaitu kata tak, bentuk baku
dari kata tersebut adalah kata tidak. Data
(2) terdapat kata yang tidak baku yaitu ketemu
pembetulan dari kata tersebut adalah bertemu.
7.
Kesalahan
kalimat tidak bersubjek dan tidak
berpredikat atau kalimat buntin
(1) Batas
wilayah Baduy Dalam dan Baduy Luar tidak terlalu jelas. Yang terlihat di
kawasan Baduy pemandangan ya sangat indah, dan rumah-rumah tertata rapi! (bentuk salah)
(1a) Batas wilayah Baduy
Dalam dan Baduy Luar tidak terlalu jelas, terlihat di kawasan Baduy
pemandangan ya sangat indah, dan rumah-rumah tertata rapi. (bentuk benar)
(2) Yang
menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat yaitu…. (bentuk salah)
(2a)
Penghubung kata-kata atau kalimat yaitu… (bentuk benar)
Analisis:
Sesuai dengan kaidah
bahasa indoensia, kalimat tunggal tidak boleh diawali dengan menggunakan awalan yang. Dalam
penggunaan kata pada awal kalimat tidak boleh menggunakan kata sambung,
sehingga kalimat tersebut harus diubah.
8.
Penggunaan
kalimat efektif
(1) Riwayat
Batu Kuwung merupakan termasuk…
a. Cerita
rakyat b. Dongeng
c. Novel d.
Rime
(1a) Riwayat
Batu Kuwung termasuk…
a. cerita rakyat b. dongeng
c. novel d.
rime
(2) Kejadian
letusan gunung merapi itu masih membekas dihati. Sinonim kejadian adalah…
a. memori b.
waktu
c. pengalaman d. Peristiwa
(2a) Kejadian letusan gunung merapi itu masih
membekas dihati. Sinonim kejadian adalah…
a. memori b.
waktu
c. pengalaman d. Peristiwa
Pada
data tersebut terdapat kesalahan adanya penggunaan kalimat efektif. Pada data
(1) ada kata merupakan dan termasuk, kedua kata tersebut belum efektif
kalimatnya apabila kedua kata tersebut dipakai. Sehingga bentuk benarnya yaitu
memakai salah satu kata tersebut yaitu merupakan. Pada data (2) kesalahan
penggunaan kalimat efektif dimana kalimat dalam soal tersebut terdapat kalimat
yang tidak efektif, pembenarannya berupa menghilangkan kata itu sehingga menjadi kalimat efektif.
9.
Penggunaan
sufik-an
(1) Di bawah
ini penutupan surat pribadi yang benar
adalah…
a. Sekian
kabar dari kakak waalam
b. Ibu
baik-baik saja di rumah
c. Anakmu
tersayang di Bandung
d. Ibu
harus percaya padaku!!!
(1a) Di bawah ini penutupan surat pribadi yang benar adalah…
a. Sekian
kabar dari kakak waalam
b. Ibu
baik-baik saja di rumah
c. Anakmu
tersayang di Bandung
d. Ibu
harus percaya padaku!!!
Pada data diatas terdapat
kesalahan penggunaan sufik-an yang terdapat pada kata penutupan, seharusnya ditulis penutup,
sehingga tidak terjadi kesalahan sufik-an.
10. Kesalahan Mubazir
Kalimat yang mengandung kata yang
mubazir menurut Markhamah dan Atiqa (2010: 148) adalah kalimat yang
berlebih-lebihan sehingga mengakibatkan tidak hemat, sia-sia, dan tidak
berguna. Penggunaan kata mubazir adalah penggunaan kata-kata yang tidak
diperlukan dalam satu kalimat. Artinya jika kata mubazir itu dihilangkan dan
tidak digunkan dalam kalimta, makna kalimat itu tidak akan berubah.
(1) Pemerintah
sudah (sedia) dana BOS bagi anak-ana yang kurang mampu. Kata yang berkurung
seharusnya yang benar adalah…
a. Disediakan
b. Bersedia
c. Menyediakan
d. Penyediaan
(1a)
Pemerintah sudah (sedia) dana BOS bagi anak-ana yang kurang mampu. Kata yang
berkurung seharusnya adalah…
a. Disediakan
b. Bersedia
c. Menyediakan
d. Penyediaan
(2) Setelah
kalian menentukan bagian-bagian teks
tersebut, masukkan kedalam tabel berikut dengan kalimat-kalimat yang termasuk bagian-bagian teks tersebut!
(2a) Setelah
kalian menentukan bagian-bagian teks tersebut, masukkan kedalam tabel berikut
dengn kalimat-kalimat yang termasuk bagian dari
teks
tersebut!
Data yang (1) terdapat kesalahan mubazir
atau berlebih-lebihan. Kata mubazir terdapat dalam kaliamat Kata yang berkurung seharusnya yang benar adalah. Penulisan kalimat tersebut seharusnya Kata yang berkurung seharusnya adalah, sehingga
kalimat tersebut tidak menjadi bentuk mubazir.
Untuk data (2) kalimat yang mengalami kemubadziran dalam menggunakan kata
tersebut. Pada awal sudah dijelaskan bahwa bagian-bagian teks tersebut
Ariningsih Endah Nur; Sumarwati; Saddhono Kundharu. 2012.
Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia dalam Karangan Eksposisi Siswa Sekolah
Menengan Atas.
Nasution,
dkk. 2006. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sabardilah, Markamah. 2014. Analisis Kesalahan dan
Karakteristik Bentuk Pasif. Surakarta: Muhammadiyah Universty Press.
Setiyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Bahasa
Indonesia Teori dan Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka.
Rohmadi, Muhammad; Yakub; Agus. 2012. Morfologi:
Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Presindo.
Tim Penyusun. 2012. Pedoman Umum EYD dan Dasar Umum
Pembentukan Istilah. Jogjakarta: Diva Press.
Tim penyusun. 2013. Suplemen Kurikulum 2013 Bahasa
Indonesia Kelas VII Semester Surakarta:
Tim Pengembang Surakarta.
Tirtantining,
Meilisa Ana. 2013. Kesalahan Berbahasa Pada Soal-Soal Ulangan Akhir Gasal Mata
Pelajaran Bahasa Jawa SD Negeri Se-Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2012/2013. Journal Of Learning and Teaching. Vol.
45. No. 1. Oktober 2013. Hlm 55-58. http://scholar.google.com/scholar. Diakses 28 Mei 2015.
Waridah, Ernawati. 2013. EYD/ Ejaan yang Disempurnakan
& Seputar Kebahasa- Indonesiaan. Ruang Kata: Jakarta.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking